Stasiun Gelumbang sekitar tahun 1926, siapakah gerangan mereka? |
Halo bro, kita balik lagi ke stasiun Gelumbang,
melanjutkan posting sebelumnya yang berjudul Stasiun
Gelumbang Juni 1926. Kali ini ada selembar foto ke dua tentang stasiun
Gelumbang dari COLLECTIE_TROPENMUSEUM, di ambil dari wikipedia.
Foto itu berjudul Loket en perron van een spoorwegstation.
Foto satu ini sepertinya berumur sedikit lebih
muda dari foto sebelumnya meski kemungkinan masih di tahun yang sama (tahun
1926). Perhatikan pada bagian papan pengumumannya. Pada foto pertama hanya
terdapat empat lembaran yang dipajang disana. Lalu di foto kedua ada lembaran
berikutnya yang dipasang diatas ke-empat lembaran sebelumnya.
Memperhatikan sudut pemotretannya, foto kedua
ini sepertinya diambil oleh seseorang dari atas kereta. Bisa jadi pemotret
adalah penumpang dari kereta yang sedang berhenti atau melaju sangat lambat
disana. Mengingat bahwa foto yang dihasilkan bersih dari objek yang terdistorsi
karena laju kendaraan si pemotret.
Foto ini juga tidak diambil oleh seseorang yang
sedang berada di bagian lokomotif. Karena pada saat kereta berhenti di satu
stasiun, lokomotif nya akan berada jauh dari area tunggu penumpang atau area
loket penjualan tiket.
Menariknya lagi, kalaulah foto ini dibuat oleh
seorang penumpang kereta dari sebuah kereta penumpang (bukan kereta barang),
maka dipastikan kereta tersebut bukanlah kereta yang dinanti oleh tiga pria
yang sedang duduk berjongkok di stasiun itu. Gestur-nya tak menunjukkan orang
yang akan menaiki kereta tersebut.
Mungkin kereta yang berhenti itu adalah kereta
yang bukan kelasnya kaum pribumi, mungkin di jaman itu (masih) ada
pengelempokan Londo dan Inlander, ataupun mungkin 3 pria pribumi itu memang
tidak mampu membeli tiket kereta tersebut karena terlalu mahal ataupun mungkin-juga
mereka ber-3 tak sudi naik kereta bergabung dengan para Londo. Entahlah. Atau malah
mereka ber-3 sekedar nongkrong di stasiun sambil ngobrol menikmati rokok
tembako kawung yang dalam lidah orang Gelumbang disebut “Rokok Deun”.
Satu hal yang pasti, bahwa saya belum tahu,
siapa gerangankah tida pria yang lagi santai itu. Belum tahu juga apakah
gerangan objek seperti kurungan singa di belakang mereka itu, memangnya di
Gelumbang pernah ada singa?. Apakah itu properti stasiun kereta, atau barang
bawaan tiga pria itu, entahlah.
Foto itu setidaknya sudah berumur 88 tahun,
rasanya kecil kemungkinan bila 3 pria itu saat ini masih hidup. Bahkan anak
anak yang ada di belakang mereka itu pun bila masih hidup saat ini pastinya
sudah sepuh. Atau bisa jadi dari salah satu yang membaca tulisan ini dapat
mengenali orang orang dalam foto itu sebagai karuhun mereka, hingga kisah
selembar foto itu akan semakin panjang. Siapa tahu.
No comments:
Post a Comment