Thursday, September 25, 2014

Pulau Penyengat ; Mas Kawin Untuk Seorang Permaisuri

Pulau Penyengat dari arah Pantai Tanjung Pinang

Nama pulau kecil ini adalah pulau Penyengat, letaknya di lepas pantai kota Tanjung Pinang, ibukota propinsi Kepulauan Riau. pulau wisata religi dan sejarah kesultanan Melayu Riau dan Johor.

Konon nama penyengat yang disandang pulau ini diambil dari kisah pasukan portugis yang mendarat ke pulau tersebut bubar kembali ke kapal karena diserang oleh sekawanan penyengat alias tawon liar.

Di Pulau ini berdiri sebuah masjid bewarna kuning yang menjadi ikon pulau tersebut, Masjid Sultan Riau pulau Penyengat. di pulau ini masih dapat dijumpai sisa sisa istana kesultanan, gudang mesiu hingga benteng pertahanan.

Dan tentu saja kita kan menjumpai jejeran makam makam tua yang merupakan makam dari para pembesar kesultanan Riau di masa lalu. salah satu nya adalah Makam Engku Putri atau Raja Hamidah anak dari Raja Haji Yang Dipertuan Muda Riau ke IV.

Engku Putri kemudian dipinang oleh Sultan Mahmud menjadi istrinya tahun 1803. Dan tahukah anda mas kawin yang diberikan oleh Sultan Mahmud untuk Engku Putri ? ya pulau penyengat itu berikut istana beserta isinya.

-----------------------------------
Follow akun instagram kami di @masjidinfo |  @masjidinfo.id  | @hendrajailani
------------------------------------

Baca Juga


Sunday, September 21, 2014

Zamzam Air Terbaik di Bumi

Proyek penyediaan air Zamzam di laksanakan oleh “Penjaga dua Masjid Suci” Raja Abdullah, untuk dapat menyediakan 5000 meter kubik air Zamzam dan 200 ribu jerigen 10 liter per hari.
Air Zamzam merupakan air minum terbaik yang dapat dijumpai di muka Bumi. Jemaah dari seantero dunia dipastikan akan menyempatkan diri untuk minum air ini langsung di Masjidil Haram sebanyak mungkin selagi masih berada disana bahkan rela membelinya dalam jerigen untuk dibawa pulang ke Negara masing masing untuk dapat berbagi bersama keluarga dan handai taulan.

Air Zamzam merupakan satu anugerah dari Allah S.W.T yang persediaannya tak pernah habis meski disedot dengan pompa canggih setiap saat. Kita tahu bahwa sejarah air Zamzam merupakan anugerah Allah kepada Nabi Ismail a.s. saat beliau menangis karena kehausan yang kemudian membuat ibunda beliau, Siti Hajar belarian antara bukit Safa dan Marwa yang kini diabadikan sebagai salah satu ritual haji.

Bunda Hajar baru berhenti berlari antara dua bukit tersebut sampai kemudian beliau mendapati air jernih yang menyembur dari pasir yang didorong dorong oleh kaki mungil nabi Ismail yang masih bayi. Seketika itu beliau bergerak meninggikan pasir disekitar memancarnya air untuk menampung air tersebut sambil berucap Zamzam, Zamzam, Zamzam. Ucapan itu yang kemudian abadi menjadi nama air yang memancar ditempat itu, dan sejak itu juga pancaran air tersebut tak pernah berhenti mengalir hingga kini.

Para penguasa yang silih berganti di kota Mekah senantia merawat dan menjaga sumur air Zamzam demi kemaslahatan ummat. Sampai kemudian Negara Saudi terbentuk, raja raja Saudi pun melanjutkan tradisi itu sebagaimana dilakukan oleh Raja Abdullah selaku penjaga dua Masjid Suci. Proyek yang beliau jalankan bagi penyediaan air Zamzam bagi seluruh jemaah, mampu menyediakan 5000 meter kubik ditambah dengan 200 ribu jerigen air Zamzam yang masing masing berisi 10 liter, setiap harinya.

Proyek tersebut dijalankan pada bulan Ramadhan tahun 2010 lalu dengan menyediakan 42 titik distribusi sejak dari sumbernya. Sebagai hasilnya air Zamzam dalam Jerigen kini tersedia 24 jam setiap harinya. Proyek tersebut mencakup sistem produksi yang menghasilkan 5 juta liter air melalui penyaringan linier. Air ditampung dalam tangki utama berkapasitas 10 juta liter dengan sokongan 4 pompa ke Masjidil Haram menggunakan pipa stenlis berdiameter 200 mm.

Keseluruhan proses pemrosesan Air Zamzam ini menempati fasilitas di atas lahan seluas 13,405 meter persegi dan terdiri dari beberapa bangunan dengan kompresor udara, gudang dan jalur produksi. Dilengkapi juga dengan pembangkit listrik berkapasitas 10 MW dengan sistem pengendali komputer yang memungkinkan pengawasan dan pengendalian setiap tahapan proses nya termasuk pengendalian dan pengawasan terhadap pompa yang menyedot air langsung dari sumur Zamzam hingga ke proses pengemasannya.

Fasilitas tersebut juga memiliki gudang sentral lengkap dengan sistem tata udara dan sistem peringatan kebakaran yang menelan dana hingga 75 juta Real Saudi. Gudang di fasilitas ini dibangun 15 tingkat untuk dapat menangani pendistribusian 1.5 juta jerigen berisi 10 liter air Zamzam. Dan keseluruhan fasilitas terebut dihubungkan dengan jalur dan jembatan untuk memudahkan proses produksi dan distribusi masing masing gedung di dalam fasilitas tersebut.***


Friday, September 12, 2014

Suara Rakyat [bukan] Suara Tuhan


SUARA RAKYAT SUARA TUHAN, Kalimat ini marak digunakan lagi. Dan kebanyakan dipakai oleh para politisi penolak Rancangan Undang Undang Pemilihan Kepala Daerah yang mewacanakan pemilihan kepala daerah oleh DPRD, alias tidak lagi dengan metoda pemilihan langsung oleh rakyat seperti yang telah beberapa kali berjalan.

Saya tidak akan membahas tentang RUU Pilkada itu, hanya saja benar benar merasa terusik oleh kalimat itu. Sejujurnya saya tak telalu heran dengan laku lampah mereka yang bertarung di kancah politik bertajuk demokrasi. Namun lagi lagi, hanya saja, benar benar luar biasa hingga sampai ke batasan itu.

Saya juga rakyat lho, dan “demi dzat yang menguasai langit dan bumi serta se-isinya” saya katakan bahwa SAYA BUKAN TUHAN. Sehingga suara saya pun bukan suara Tuhan. Suara mahluk se-isi dunia ini pun bila digabung jadi satu tetap saja adalah suara mahluk dan tidak akan pernah berubah menjadi suara tuhan.

Tuhan tak pernah salah pilih. Dan tak akan tertipu oleh aktor penebar pesona dan pelaku pencitraan paling ulung se-dunia dan ahirat sekalipun. Lalu tuhan macam apa yang tertipu dengan pilihannya sendiri, tuhan macam apa pula yang suka berdemo karena suaranya telah di khianati.

Anggota DPR dan DPRD yang saat ini sedang menjabat itu pun dipilih oleh rakyat secara langsung. BILA (memang) suara rakyat adalah suara tuhan MAKA berarti mereka semua sudah dipilih oleh suara Tuhan. Bila memang sudah mutlak yakin bahwa suara rakyat adalah suara tuhan, lalu kenapa ribut ribut menyatakan ketidaksetujuan dengan tingkah polah mereka yang sudah dipilih oleh suara tuhan?.

Bukankah kebenaran tidak ditentukan oleh seberapa banyak yang menyatakannya benar. Karena bila kebenaran ditentukan oleh suara terbanyak maka kita tidak perlu sang juru salamat, yang menyelamatkan manusia dari zaman kegelapan. Bila suara mayoritas adalah kebenaran hingga dianggap sebagai suara tuhan, maka tuhan pun (pastinya) tidak akan pernah mengutus para utusannya ke muka bumi.

Akan tetapi bila memang sudah sangat yakin bahwa ‘suara rakyat adalah suara tuhan’ maka jangan salahkan bila terjadi keterjepitan suara minotitas atas suara mayoritas. Itu adalah buah dari sikap yang 'menuhankan rakyat’hingga suaranyapun dianggap sebagai suara tuhan.

BILA suara rakyat adalah memang suara tuhan, MAKA sama saja dengan mengakui bahwa rakyat adalah tuhan. Bila “nama tuhan”nya adalah “rakyat”, lalu kira kira apa nama agamanya ya?. Kenapa tidak sekalian saja ganti KTP untuk ganti status agama yang sekarang dengan agama baru dari ‘tuhan’ yang bernama ‘rakyat’. aji mumpung kolom agama di KTP belom kadung dihapus.


Wednesday, September 10, 2014

Dijual Muahal, Rumah Menggantung di Jurang. Wew

Dijual, rumah di bibir jurang, idih serem amat.
Pengen tinggal di rumah yang menggantung di-jurang, menghadap ke laut dengan pemandangan spektakuler ?. mungkin memang ide yang terlalu gila dan tidak cocok untuk yang tak terbiasa atau memiliki penyakit takut ketinggian. Tapi mungkin akan menjadi properti bernilai tinggi bagi mereka yang suka dengan rumah tak biasa dan sangat ekstrim satu ini.

Rumah di atas memang baru sebatas konsep dan ide yang dibuat dan ditawarkan oleh modscape, sebuah perusahaan properti Australia yang menawarkan konsep rumah / villa ekstrim yang dibangun di tempat tempat tak biasa seperti di dinding jurang sebagaimana dalam foto diatas.

Rumah yang ditawarkan adalah rumah lima lantai, pintu utamanya bukan dilantai bawah tapi justru dibagian atap alias lantai paling atas, berfasilitas lengkap dan mewah, dilengkapi dengan garasi, tiga kamar tidur, hingga area untuk barbeque di lantai paling bawah, dan di tata dengan dekorasi bercita rasa tinggi.

Hanya saja, untuk dapat membeli property edan satu ini tak cukup hanya dengan punya uang segudang tapi juga harus memiliki nyali yang cukup. Lumayan kan setidaknya bisa dipastikan yang datang bertamu pun adalah mereka yang memiliki nyali yang sudah teruji. Berminat?.

Sumbernya disini

Monday, September 8, 2014

Hujan Dalam Syariat Islam

do'a saat turun hujan

Dari Zaid bin Khalid Al-Juhaini radhiallahu anhu dia berkata:

 “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memimpin kami shalat subuh di Hudaibiah di atas bekas-bekas hujan yang turun pada malam harinya. Setelah selesai shalat, beliau menghadapkan wajahnya kepada orang banyak lalu bersabda, “Tahukah kalian apa yang sudah difirmankan oleh Rabb kalian?” mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda: “(Allah berfirman), “Subuh hari ini ada hamba-hambaKu yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir. Siapa yang berkata, “Hujan turun kepada kita karena karunia Allah dan rahmat-Nya,” maka dia adalah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang. Adapun yang berkata, “(Hujan turun disebabkan) bintang ini atau itu,” maka dia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang.” (HR. Al-Bukhari no. 1038)

Dari Aisyah radhiallahu anha dia berkata:

“Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat hujan, maka beliau berdoa, “ALLAHUMMA SHAYYIBAN NAAFI’AN (Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang deras lagi bermanfaat).” (HR. Al-Bukhari no. 1032)

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Ada lima kunci ghaib yang tidak diketahui seorangpun kecuali Allah: Tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang terdapat dalam rahim, tidak ada satu jiwapun yang tahu apa yang akan diperbuatnya esok, tidak ada satu jiwapun yang tahu di bumi mana dia akan mati, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan turunnya hujan.” (HR. Al-Bukhari no. 1039)

Penjelasan ringkas:

Hujan adalah nikmat dan anugerah dari Allah yang dengannya Dia memberikan keutamaan kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya. Allah Ta’ala berfirman:

“Dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menumbuhkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untuk kalian.” (QS. Al-Baqarah: 22)

Dan juga pada firman-Nya:

“Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan Dia menyebarkan rahmat-Nya.” (QS. Asy-Syuraa: 28)

Di antara manfaat turunnya hujan adalah:

1.    Sebab adanya rezki.
       Sebagaimana yang Allah Ta’ala sebutkan dalam surah Al-Baqarah di atas.

2.    Hidupnya bumi.
       Allah Ta’ala berfirman:

 “Dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya.” (QS. Al-Baqarah: 164)

3.    Sebagai penyuci dalam thaharah.
       Allah Ta’ala berfirman:

 “Dan Dia menurunkan kepada kalian hujan dari langit untuk mensucikan kalian dengan hujan itu.” (QS. Al-Anfal: 11)

4.    Untuk dikonsumsi oleh makhluk hidup di bumi.
       Allah Ta’ala berfirman:

“Dialah Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kalian, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kalian mengembalakan ternak kalian.” (QS. An-Nahl: 10)

Karenanya, menyandarkan sebab turunnya hujan kepada selain Allah – baik itu kepada bintang tertentu atau kepada masuknya bulan tertentu atau kepada selain-Nya – merupakan perbuatan mengkafiri nikmat dan merupakan perbuatan kesyirikan kepada Allah Ta’ala. Karenanya, sudah sepantasnya manusia menyandarkan turunnya hujan itu hanya kepada Allah, karena tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan turunnya hujan kecuali Allah semata. Adapun bintang-bintang atau masuknya bulan tertentu maka itu hanyalah sekedar waktu dimana Allah Ta’ala menurunkan nikmat-nikmatNya kepada para hamba pada waktu tersebut, mereka bukanlah sebagai sebab apalagi jika dikatakan mereka yang menurunkan hujan.

Imam Asy-Syafi’i berkata dalam Al-Umm mengomentari hadits Zaid bin Khalid di atas, “Barangsiapa yang mengatakan ‘hujan diturunkan kepada kita karena bintang ini dan itu’ -sebagaimana kebiasaan pelaku syirik- dimana mereka memaksudkan menyandarkan sebab turunnya hujan kepada bintang tertentu, maka itu adalah kekafiran sebagaimana yang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sabdakan. Karena munculnya bintang adalah waktu, sementara waktu adalah makhluk yang tidak memiliki apa-apa untuk dirinya dan selainnya. Dan siapa yang mengatakan ‘hujan diturunkan kepada kita karena bintang ini’ dalam artian ‘hujan diturunkan kepada kita ketika munculnya bintang ini’, maka ucapan ini bukanlah kekafiran, akan tetapi ucapan selainnya lebih saya senangi.”

Tatkala turunnya hujan terkadang bisa membawa manfaat dan terkadang bisa mendatangkan mudharat, maka Nabi shallallahu alaihi wasallam mengajari umatnya agar meminta kepada Allah hujan yang mendatangkan manfaat setiap kali hujan turun. Di antara keterangan yang menunjukkan bahwa hujan terkadang membawa bencana dan siksaan adalah firman Allah Ta’ala:

“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan.” (QS. Al-Ankabut: 40)

Juga pada firman-Nya:

“Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar.” (QS. Saba`: 16)

Waktu turunnya hujan termasuk perkara ghaib yang hanya diketahui oleh Allah semata. Karenanya, barangsiapa yang mengklaim mengetahui waktu turunnya hujan atau mengklaim bisa menurunkan hujan atau mengklaim bisa menahan turunnya hujan (pawang hujan) maka dia telah terjatuh ke dalam kekafiran dan kesyirikan berdasarkan dalil-dalil yang sangat banyak yang menjelaskan kafirnya makhluk yang mengklaim mengetahui perkara ghaib.

Sebab-sebab umum turunnya hujan:

1.    Ketakwaan kepada Allah.
       Allah Ta’ala berfirman:

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’raf: 96)

2.    Istighfar dan taubat dari dosa-dosa.
       Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Nuh bahwa beliau berkata:

“Maka aku katakan kepada mereka, “Mohonlah ampun kepada Rabb kalian, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepada kalian dengan lebat.” (QS. Nuh: 10-11)

3.    Istiqamah di atas syariat Allah.
       Allah Ta’ala mengabarkan:

“Dan bahwasanya: Jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar.” (QS. Al-Jin: 16)

4.    Istisqa`, baik sekedar berdoa maupun diiringi dengan shalat.

-------------------


Dikutip dari al-atsariyyah.com

Masjid Bawah Air dan Mawar Hitam

Foto dari Wikipedia
Apakah ini menara masjid di dalam air?. he he he tentu saja bukan. itu adalah masjid di kota kecil di bagian kota tua Helfeti, di provinsi Sanliurfa, Turki. Pemerintah setempat membangun sebuah bendungan besar dan genangan air dari bendungan tersebut turut menggenangi sebagian besar kota tua Helfeti. maka jadilah sebagian besar bagian kota itu tenggelam di bawah air termasuk bangunan masjid yang satu ini.

Tapi senang saja bro. seluruh penduduknya sudah di relokasi ke tempat yang lebih tinggi ke kawasan baru dan kini lokasinya berada di tepian danau yang tercipta dari proyek pembangunan bendungan tersebut.

mawar hitam helfeti
Kota Helfeti terkenal sebagai satu satunya habitat bagi Mawar Hitam di dunia. Ini Mawar Hitam beneran lho, bukan Mawar Hitam legenda atau Mawar Hitam nya ilmu hitam. Kondisi iklim kota tersebut yang dipengaruhi oleh sungai euprat menghasilkan keasaman tanah yang unik sehingga menghasilkan semacam pigmen hitam yang kemudian diserap oleh mawar disana dan menjadikan warna bunganya merah gelap, magenta tua hingga hitam pekat. 

Hanya saja bunga tersebut kini mulai langka dan salah satu sebabnya adalah pembangunan bendungan besar seperti disebutkan tadi yang secara otomatis mengurangi lahan habitat mawar langka tersebut. Namun demikian dua duanya kini dapat dinikmati sebagai objek wisata baru bagi kota Helfeti yakni Mawar hitam dan kota bawah air (yang tenggelam di dasar bendungan).

Friday, September 5, 2014

Mawar Hitam Tanda Kematian?

mawar hitam Helfety
Tak jelas benar mengapa bunga mawar dipilih oleh sebagian besar pria di bumi sebagai tanda cinta dan “perhatian lebih” dari seorang pria kepada wanita pujaannya. Dan kebanyakan yang dipakai adalah mawar mewah maupun mawar putih. Tapi bagaimana dengan Mawar Hitam? Apakah mawar hitam itu ada?

Helfety adalah sebuah kota di propinsi Sanliurfa, Turki. Di kota ini di masa yang lalu mawar hitam sempat di identikan dengan ilmu hitam bahkan dianggap sebagai tanda kematian. Mitos itu juga tersebar di berbagai bagian Eropa. Sementara di sebagian besar belahan bumi lainnya, mawar hitam lebih dianggap sebagai bunga yang hanya ada dalam dongeng. Namun nyatanya Mawar Hitam memang ada dan hanya tumbuh di Helfety meski mulai langka dan kamu juga tidak akan menemukan artikel tentang mawar hitam di Wikipedia sekalipun.

Mengapa bisa ada mawar hitam di sana? Daerah Helfety memiliki kondisi tanah yang langka dan berbeda dengan daerah lain. Iklim di sana yang dipengaruhi oleh sungai Eufrat menyebabkan kadar PH air tanah yang unik. Perpaduan inilah yang kemudian menghasilkan pigmen hitam. Pigmen alami itu bernama anthocyanin, yaitu kandungan warna alami yang juga terdapat pada raspberry dan blueberry.

Uniknya lagi bunga bunga ini hanya bewarna hitam selama beberapa bulan di musim panas selama sekitar 15 hari. Di musim yang lain warnanya cenderung bewarna magenta gelap atau masih tetap bewarna hitam meski bukan hitam pekat sebagaimana di musim panas.

Langka dan Hampir Punah

Langka, saking langkanya hanya sedikit saja yang tahu bahwa bung ini benar benar ada
Sayangnya, pembangunan bendungan besar di Helfety menggusur banyak lahan disana termasuk habitat alami bunga mawar hitam ini. Genangan air dari bendungan itu juga mengenggelamkan sebagian besar kota tua Helfety beserta semua bangunan dan infrastrukturnya termasuk bangunan masjid yang kini hanya tinggal terlihat menaranya yang menjulang dari dalam air.

Jumlah mawar hitam yang tumbuhpun makin sedikit dan hampir mengalami kepunahan. Pejabat dan warga setempat masih berjuang mempertahankan bunga langka ini sekaligus mempertahankan existensinya sebagai daya tarik wisata Helfety. Mitos keberadaan mawar hitam sebagai tanda kematian-pun kini terbalik, justru keberadaan mawar hitam menjadi tanda bahwa bunga bunga itu masih ada dan belum punah.

Sayangnya lagi hampir tak mungkin membudidaya bunga ini di tempat lain termasuk di kampong kita nih, soalnya sampai kini belum ada penelitian tentang kemungkinan menciptakan habitat tiruan yang mirip dengan habitat aslinya di Helfety bagi si Mawar Merah ini. Jadi bila pengen liat langsung ke unikannya, mau tidak mau harus ke Turki.


Dari berbagai sumber


Thursday, September 4, 2014

Makna Alif


Alif terbentuk dari Ulfah (kedekatan) dan ta’lif ( pembentukan). Dengan huruf inilah ALLAH menta’lif (menyatukan) seluruh ciptaanNya dalam landasan tauhid dan ma’rifah dengan kecintaan penghayatan iman dan tauhid.

Sehingga Alif ini membuka makna dan pengertian tertentu dengan banyak bentuk rupa dan warna yang ada pada huruf-huruf yang lain.  Maka jadilah Alif sebagai “Kiswah” (pakaian) bagi huruf lainnya. Itu semua karna kehendak si “Alif ghaib”. 

Huruf saja tidaklah memiliki makna, sebab pengertian tidak terdapat padanya.

Makna dalam dari Alif ibarat nyawa, sedangkan bentuk huruf adalah ibarat raga. Ibarat pohon yang di belah sampai ke akar, dari akar di belah sampai ke biji asalnya. Lalu dari biji asalnya di belah sehingga tiada sesuatu apapun.  itulah hakikat kehidupan. 

Allah menjadikannya berupa (memiliki bentuk), padahal tiada. 

Huruf berupa lisan ketika diucapkan, sedangkan makna adalah pengetahuan yang diketahui sebelum lisan berucap dan berbuat.

Ia sangatlah halus melebihi kehidupan yang fana/tiada. 

Maka jelaslah Alif adalah Huruf yang paling utama, Agung dan Mulia Ibarat Adam, sedangkan Alif di satukan dengan Hamzah. Hamzah itu ibarat Hawa.  Maka lahirlah 28 huruf Hijaiyah seperti lahirnya manusia dari sebab Adam dan Hawa. Sehingga muncul pengertian mudzakar Ibnu (lelaki) dan pengertian mu’annats Binti (wanita). 

Seluruh huruf terlahir dari Alif, karna Alif pada asalnya tegak lurus dimana titik asalnya isyarat bagi penetapan permulaan wujud (ada) yang merupakan lawan dari ketiadaan (adam). Lalu Alif ini ada pada pengelihatan, sehingga melihat yang benar-benar ada. Adapun melihat Dzat itu merupakan cermin ketunggalan sejati yang menurun pada kesejatian diri.

Maka ketika dikaruniakan pandangan ini, melihat keberadaannya di dunia ini dengan cahaya yang terang benderang yang melihat dengan 127 kejadian. Ketika disebut Alif yaitu ketika diri sudah tunggal. Lalu menunjukan apa yang tampak dan terlihat di dirinya sehingga jadilah Alif.  Yang pertama dijadikan oleh Allah adalah titik ke esaanNya,

ketika Ku pandang dengan keAgunganKu maka titikpun menunduk dan mengalir menjadi garis lurus tanpa akhir (Alif). Alif pun dijadikan permulaan Kitabnya dan pembuka huruf karna huruf lain berasal darinya dan tampak pada dirinya. “IQRO”: adalah wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad S.A.W. Yaitu membaca yang dimulai dengan huruf Alif dan diakhiri dengan huruf Alif.

“Iqro” secara hisabiah nilainya 33. Yaitu 3 kali di peluk Jibril A.S. Maka 33 x 3 = 99 Asmaul Husna.  Dengan 99 Asmaul husna inilah Rosulullah s.a.w bisa isro dan mi’raj. Isra’ mi’raj di surat al-isra’, surat ke 17 berjumlah 111 ayat. 111 = 3 alif.” isra” juga di awali dgn huruf “alif ” dan di akhiri juga huruf “alif “ (huruf ”hamzah”di akhir adalah satu karakter dengan ”alif“).

Dalam kalimat ”isra” ada huruf alif (akhir) dimana di bagian atas ada tanda mad (memanjangkan alif) nilainya 7 ketukan dan nilai 7 ketukan ini adalah sebagai sistem 7 lapisan bumi dan naik turun ke 7 lapis langit (mi’raj).  Dengan Alif, titik yang pada mulanya perbendaharaan tersembunyi kemudian tampak dan turun agar dikenal lewat ciptaanNya begitupun mahluk dikenal melaluinya dan di nisbatkan kepadaNya.

Itulah Kholifah yang membawa “AMANAH”. 

Karena dengan nama ALLAH itu adalah BISMI dan ALLAHU, Allahu itu adalah Alif,Lam,Ha. Alif lam yang di maksud adalah LAHU = BAGINYA. JAdi Allahu adalah Alif lam baginya (untuknya) ARAHMAN = Alif,Ra,Ha,Mim,Nun maksudnya Alif dan Lam itu rahman demikian juga dengan RAHIIM.

Jadi Alif lam itu seperti halnya cahaya matahari dan rembulan, yang memberi dan menyayangi tanpa syarat.  Alif Lam dalam diriku adalah keadaan TUBADIL dalam sholat. Jadi Alif Lam itu dalam tiap-tiap sebutan ARRAHMAN ARRAHIIM…..dst. Seperti halnya mustaqim/jalan yang lurus dimana terdapat pada diriku yang sempurna sholat.

Yaitu ketika aku menginjak maqom tubadil seperti halnya takbiratul ikhram yang mukharanah (sempurna, dimana lafazh Allah dalam takbirotul ikhram sholat di panjangkan tanpa ada batasan hukum mad 2 harakat sebagai bentuk keagunganNya). 

Berbeda dengan kata “INNA” yg artinya “sesungguhnya” begitu diberi alif sebagai perpanjangan dari huruf nun, maka berubah menjadi jamak/banyak, “innaa” artinya “sesungguhnya kami”. 

Begitu juga “Qul” yg artinya “katakan”, begitu diberi nun dan alif sebagai perpanjangannya, maka berubah menjadi jamak/banyak , “Qulnaa” yg artinya kami berfirman.jadi perubahan dari tunggal menjadi jamak karena adanya imbuhan huruf yg disesuaikan maksud dan tujuannya, bukannya unsur yg memerintah (Allah) yg menjadi jamak.  Subyek = Yang Memerintah tetap TunggalObyek = Maksud dan Tujuan yang menjadi jamak.

Maka AllAH pun Sholat, sedangkan manusia tiada sedikitpun kekuatan sehingga ikut andil dalam perkara sekecil apapun terhadap dirinya. Karna di satu sisi hamba diperkenankan memilih jalan untuk dirinya tapi waktu yang sama ia harus masuk kepada ketetapanNya.  Karna Huruf memiliki tampilan, bahasa dan memiliki aspek lahir dan bathin.
Aspek lahirnya berupa nama dan bentuknya. Aspek bathinnya berupa makna rahasiaNya. Batasnya adalah uraian dari hukum-hukumNya. Serta tampilanNya adalah penyaksian dan penyingkapan.  Seluruh struktur susunan alam semesta itulah yang dinamakan pula sebagai Alif.

Karna seluruh huruf berasal dari susunan pengertian Rahasia hembusan tiupan RuhNya yang mencakup seluruh kata-kata dari hikmah yang menakjubkan dan ilmu-ilmu teristimewa yang ditiupkan kepada adam. Adam menjadi istimewa karna diajarkan satu Alif oleh Allah, maka ia dapat menyebutkan seluruh nama dalam satu huruf. 

Buat renungan sesama kita yang memang berminat tentang Hakikat, agar dapat difikirkan dengan perlahan-lahan agar mencapai tujuan yang hakiki. Hakikat perkataan adalah alif, (alif adalah satu huruf dalam tulisan arab, dalam huruf latin-nya ‘a’ ), hakikat alif juga adalah noktah, dan hakikat noktah adalah Tinta.

Jika dikaji lebih lanjut maka hakikat tinta adalah cairan, sedangkan hakikat cairan adalah partikel, dan hakikat partikel adalah atom dan hakikat atom adalah Cahaya Allah.Sedangkan Gelap (tidak diketahui) ialah Cahaya Dzat, ….dalam gelap itulah adalah ‘Air Kehidupan’ (Yang Menghidupkan).

Sebagai contoh,  ….jika anda melihat kepada tinta, maka dengan sendirinya huruf akan hilang,…dan jika anda melihat huruf , maka tinta akan hilang (tak terlihat)…Sejalan dengan itu coba difikirkan pula: Jika saya ada Dia tiada, … dan jika Dia ada saya tiada…

“Ketahuilah, barangsiapa di berikan pengetahuan tentang Alif dan mengamalkannya, maka telah diberi pengetahuan tentang rahasia tauhid Wahdaniyah (keesaan) dan naik menuju rahasia Ahadiah (kewujudan)”.



Diambil dari jibbyfm dengan sedikit editing kosa kata Melayu ke Bahasa Indonesia 


Wednesday, September 3, 2014

Cukupkan, Berhentilah Mengingatku

●●●●●●●●●●●

Bila hingga detik ini kau gagal melupakan
tak berarti hal itu teramat berarti untukmu
tapi karena ‘berusaha’ melupakan itu
sama dengan berusaha untuk senantiasa mengingat’.
Maka sudahlah, berhentilah melupakan dan mengingat
abaikan saja seperti dulu kita mengabaikan
desiran angin senjakala yang semilir.
Tak usah buang waktu untuk memungut lagi
air mata yang pernah jatuh
hanya untuk mengingat lagi
nestapa yang dulu membuatnya tumpah ke bumi.
Semesta yang kini ada bukan lagi yang dulu
desiran angin yang dulu berhembus tak kan pernah kembali lagi
seperti halnya hamparan selaksa yang dulu kita lihat
sudah tak ada lagi dedaunannya sudah habis berguguran tak bersisa
Masih ada gengaman yang akan menggenggam tangan mu
Masih ada hati yang akan menilik setiap hati yang terabaikan
Masih ada asa yang senantiasa menyemangati
diantara harapan yang mulai pupus
masih ada kehangatan diantara kebekuan di ujung hari.
Tak usah pikirkan dimana letak matahari
biarkan dia dengan dirinya sendiri
Mengira ngira dimanakah dia
hanya akan membuat tergesa, ketika dia mulai beranjak naik
membuat resah, ketika sinarnya mulai temaram
membuat terlena, ketika dia mulai bersembunyi.
Melangkah sajalah meski harus terseok
Bergeraklah meski hanya mampu beringsut
Bukan untuk sesuatu, bukan untuk sesorang
tapi untuk melanjutkan peran yang belum usai . . . . . .
Cikarang, 4 September 2014