Monday, March 25, 2019

Ibukota yang ditinggalkan

Purnama di atas Candi Jiwa, Pecandian Batujaya, Karawang, Jawa Barat.

Apa jadinya bila sang raja meninggalkan istana tempat dimana ia semestinya bertahta? Entahlah!. Dari masa ke masa perpindahan ibukota kerajaan lumrah terjadi di Nusantara, pun perpindahan istana tempat raja berkuasa.
.
Hanya saja raja yg meninggalkan istana tempatnya berkuasa kebanyakan karena telah kalah perang.
.
Konon dulu nya kawasan Batujaya dan sekitarnya adalah ibukota kerajaan Tarumanegara, lalu pindah lebih ke selatan silih berganti penguasa hingga ke Padjajaran.
.
Raja terahir Padjajaran meninggalkan istana karena tak sanggup menahan serbuan Banten. Dikemudian hari Sultan Banten menyerahkan mahkota dan kekuasaannya dengan sukarela kepada raja baru yang berkuasa di Istana Gambir, demi terwujudnya NKRI.
.
Lalu siapa Penguasa di Istana itu selanjutnya ? 

-----------------------------------
Follow akun instagram kami di @masjidinfo |  @masjidinfo.id  | @hendrajailani
------------------------------------ 

Baca Juga 



Suara Rakyat [bukan] Suara Tuhan 


Saturday, March 23, 2019

Suatu Hari di Bulan Maret 1924

Detik detik ketika Sultan Abdul Madjid II keluar dari Istana nya di Istanbul, di tahun 1924. Beliau kemudian hidup dipengasingan di kediamannya di Paris, Prancis hingga wafatnya dan di makamkan di Madinah Saudi Arabia atas inisitaif Raja Saud.

Bulan Maret tahun ini adalah bulan maret ke 95 sejak diusirnya Sultan Abdul Madjid II dari Istana-nya di Istanbul, mengahiri sejarah negara besarnya sepanjang 6 abad, sekaligus juga mengahiri rangkaian panjang 1342 tahun sejarah Amirul Mu’minin.  Tak ada yang terjadi begitu saja, semuanya terjadi dengan rangkaian peristiwa sebelumnya.
.
Apa yang akan terjadi pada 3 Maret 1924 (paling tidak) sudah dimulai secara terang terangan sejak 15 tahun sebelumnya manakala Sultan Abdul Hamid II menolak tawaran bantuan asing untuk melunasi hutang luar negeri yang menumpuk -warisan dari pendahulunya-, menolak dengan tegas bantuan luar negeri yang syaratnya sudah menyentuh kedaulatan negaranya.
.
Kokohnya pendirian membuat Sultan Abdul Hamid II terjungkal dari kekuasaannya, bahkan terasing hingga ahir hayat, buah dari intrik dan konspirasi tingkat tingkat tinggi yang mencengkram negaranya. Meski demikian sejarah mencatat bahwa apa yang dikhawatirkannya terjadi 15 tahun kemudian sejak beliau dibuang oleh bangsanya sendiri.
.
Negara yang wilayahnya pernah menguasai dua pertiga wilayah bumi itu, kemudian tercabik-cabik menjadi 50 negara, dan sejak saat itu ummat Islam tercerai berai kehilangan induknya (setidaknya) hingga hari ini.
.