Saturday, August 17, 2019

Pulau Marore; Pulau Terluar Indonesia di Laut Sulawesi

Letak dan arti penting Pulau Marore bagi wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pulau Marore adalah salah satu dari 111 pulau terluar Republik Indonesia yang berbatasan langsung dengan wilayah laut Negara tetangga. Karena letak strategisnya, pulau Marore masuk sebagai salah satu dari 12 pulau terluar yang paling rawan dan membutuhkan perhatian lebih. Pulau Marore salah satu titik terpenting yang menjadi penentu garis batas laut antara Indonesia dan Filipina.

Perbatasan laut antara Republik Indonesia dan Republik Filipina terdiri dari 5 segmen dan pulau Marore menjadi penentu tapal batas di segemen 3 antara Pulau Marore (Indonesia) dan pulau Balut di kepulauan Sarangani (Filipina). Batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) antara Indonesia dan Filipina telah disepakati melalui persetujuan yang ditandatangani di Manila pada tanggal 23 Mei 2014. Namun demikian kesepakatan tersebut belum di ratifikasi dalam bentuk Undang Undang.


Merujuk kepada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2002 tentang koordinat geografis titik titik garis pangkal kepulauan Indonesia, kemudian dituangkan dalam Kepres nomor 6 tahun 2017 tentang penetapan pulau pulau kecil terluar, pulau Marore termasuk dalam 111 pulau terluar Indonesia yang berada di titik koordinat geografis 04° 44' 14" U 125° 28' 42" T, di pulau Marore terdatap titik dasar TD.055A dan titik referensi TR.055.

Pulau Marore merupakan satu dari 7 (tujuh) pulau kecil Indonesia yang berada di perairan provinsi Sulawesi Utara dan menjadi penentu tapal batas laut Indonesia dan Filipina. Tujuh pulau tersebut terdiri dari; Pulau Miangas (di Kabupaten Kepulauan Talaud), Pulau Batu Bawaikang, Pulau Marore, Pulau Kawio dan Pulau Kawalusu (di Kabupaten Kepulauan Sangihe), Pulau Makalehi (di kabupaten  Siau Tagulandang Biaro) dan Pulau Mantehage (di kabupaten Minahasa Utara).

Pulau Marore dan Pulau Batu Bawaikang.

Di aplikasi google maps, pulau Marore sebagaimana ditunjukkan titik koordinatnya di dalam Kepres 6/2017 ditandai dengan nama Pulau Maru. Sedangkan pulau Batu Bawaikang merupakan sebuah pulau batu berukuran kecil yang berada di ujung utara lepas pantai Pulau Marore. Jaraknya sangat dekat dengan pantai Marore. Di sebelah selatannya terdapat Pulau Kawio berjarak sekitar 5 km dari pulau Marore.

Secara administratif Pulau Marore measuk ke dalam kecamatan Marore, kabupaten Kepulauan Sangihe, provinsi Sulawesi Utara, yang secara geografis letaknya bahkan lebih dekat ke daratan Negara Filipina dibandingkan dengan daratan utama pulau Sulawesi. Bila ditarik garis lurus, pulau Marore berada sejauh 369 Km disebelah utara kota Manado dan terpisah oleh laut Sulawesi yang cukup sangar. Sedangkan jaraknya dengan pulau Balut di kepulauan Sarangani milik Filipina hanya terpaut 63 km saja.

Pulau pulau terluar di Laut Sulawesi. Warna putih adalah pulau pulau terluar yang menjadi titik dasar pengukuran tapal batas laut dengan negara Filipina. Warna merah tua adalah pulau pulau terluar yang menjadi titik dasar pengukuran tapal batas dengan negara Republik Palau. Sekedar tambahan informasi, Pulau Bongkil kini masuk dalam wilayah Administrasi provinsi Gorontalo. sejak terbentuknya Provinsi Gorontalo hasil pemekaran dari provinsi Sulawesi Utara.

Karenanya pulau Marore menjadi salah satu pulau termpat terjadinya aktivitas warga dari kedua Negara baik warga Indonesia sendiri maupun warganegara Filipina. Pemerintah menetapkan pemerintahan di pulau Marore dengan status Kecamatan khusus, Camat yang bertugas disana berstatus sebagai camat Border Crossing Area bersama sama dengan aparat TNI, POLRI, petugas imigrasi, petugas Bea dan Cukai, petugas kesehatan dan perwakilan dari Filipina yang bertugas di Marore. 

Marore dalam Angka

Sejak tanggal 12 September 2008 dibentuk kecamatan Kepulauan Marore yang beribukota di Desa Marore di pulau Marore. Pulau Marore memiliki luas daratan 2,5 km2,  terdiri dari Desa Marore dan 3 lindongan/dusun. Jumlah penduduk desa Marore (data tahun 2015) sebanyak 662 jiwa, terdiri dari 339 laki laki dan 323 perempuan, dengan tingkat kepadatan penduduk 265/km2.

Pulau Marore dari udara, tampak dermaha permanen yang sudah dibangun di pulau tersebut.

Mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah petani dan nelayan. Mayoritas penduduk di pulau Marore adalah pemeluk agama Kristen Protestan, sedangkan pemeluk agama lainnya adalah penduduk pendatang yang umumnya adalah petugas-petugas yang berdinas di pulau Marore.

Rindu Siaran Nasional

Situs KPI di bulan April 2013 menyebutkan bahwa warga di pulau pulau perbatasan dengah Filipina di Kabupaten Kepulauan Sangihe merindukan siaran siaran dari lembaga penyiaran nasional Indonesia, minimal TVRI dan RRI, mengingat daerah tersebut belum terjangkau siaran lembaga penyiaran nasional sehingga warga disana justru lebih mudah mengakses siaran dari lembaga penyiaran dari pulau Mindanao (Filipina).***

-----------------------------------
Follow akun instagram kami di @masjidinfo |  @masjidinfo.id  | @hendrajailani
------------------------------------

Referensi


Baca Juga


No comments:

Post a Comment