Muammar Khadafi di masa Jaya-nya |
Ketika demonstrasi (kemudian berujung
kepada pemberontakan bersenjata) di Libya mencuat, secara iseng saya menuliskan
artikel Masjid
Muammar Qaddafy yang ada di perumahan Bukit Az-zikra dibawah pengelolaan
majelis zikirnya Ustadz Arifin Ilhan. Luar biasanya sejak tulisan itu di
posting di bujangmasjid.blogspot.com
hanya selang beberapa hari langsung ngacir ke puncak artikel paling banyak
dibaca dan bertengger disana selama berbulan bulan. Bahkan hingga kini masih
saja “digjaya”.
Sosok Muammar Khadafi memang
fenomenal. Naik ke tampuk pimpinan Negara Libya melalui kudeta berdarah
terhadap Raja Idris, pada saat beliau masih berpangkat Kolonel di tahun 1969.
Mengapus monarki, membentuk republik Islam dan dirinya pun berubah menjadi
“raja tak bermahkota” bagi suku suku bangsa di Afrika dengan mendrikan dan
menjadi ketua organisasi Uni Afrika. Selama hidupnya beliau dihujat oleh
bangsanya sendiri (bangsa Arab) dan dunia barat sebagai dictator Afrika, hingga
dikucilkan dalam pergaulan dunia Arab.
Libya memang tak berada di
semenanjung Arabia tapi berada di Afrika utara bersama Maroko, Tunisia,
Aljazair, Mesir, dan Sudan, namun dari sisi etnis Negara Negara tersebut
merupakan bagian dari bangsa Arab, berbahasa Arab dan bertradisi arab.
Beliau juga dikenal sebagai tokoh
yang selalu bergaya nyentrik, sikapnya juga tak biasa, saking tak biasanya
dalam sebuah kunjungan kenegaraan ke Prancis, Dia malah mengundang pesta makan
malam para top model Eropa untuk hadir dalam pesta itu, di sela sela pesta beliau
berceramah tentang Islam dan semua top model model cantik dan seksi yang hadir
dihadiahi kitab suci Al-Qur’an sebagai Cinderamata. Beberapa dari tamu tamu
cantik itu pada ahirnya memang mendapatkan hidayah setelah malam yang aneh itu.
Muammar Khaddafi juga pernah
membuat “diktator Filipina” Ferdinand Marcos dan istri “kalang kabut” ketika
Dia berencana berkunjung ke Negara di utara pulau Sulawesi itu. Imelda Marcos
langsung berinisiatif membangun sebuah masjid agung di pusat kota Manila untuk
menyambut kedatangan “Raja Afrika” itu. Kunjungan itu tak pernah terjadi, tapi
berita baik bagi (minoritas) muslim Kota Manila karena Masjid
Al-Dahab sebagai masjid terbesar di Manila ahirnya terwujud atas prakarsa
dan pembangunannya dibawah pengawasan langsung ibu Negara.
Masjid
Muammar Qaddafy di Sentul – Bogor, memang dibangun dengan dana dari Libya
dan nama masjid itupun memang dinisbatkan kepada pemimpin Negara tersebut.
Muammar Khaddafi ahirnya juga menemui takdirnya “Di Kudeta” oleh rakyatnya
meski tak mudah menggulingkan sang dictator sampai ahirnya dia tewas setelah
“dikeroyok” pasukan pemberontak di dukung serangan udara pasukan Amerika dan
sekutu Eropa-nya.
Begitu banyak yang berduka ketika
beliau wafat dan begitu banyak pula yang bergembira ria. Jemaah majelis zikir
Az-Zikra dan begitu banyak jemaah masjid di berbagai Negara yang dibangunnya,
jemaah LSM dan Organisasi dakwah yang sekian lama di “bekingi” oleh NYA juga
turut berduka. Di ujung cerita, Masjid Muammar Qaddafy di Sentul – Bogor yang
kutulis artikelnya itupun, ahirnya berganti nama menjadi Masjid Az-Zikra, tapi
aku tetap saja enggan untuk mengganti judul Artikel-ku. Bagaimanapun, Muammar
Khadafi memang Wow.***
-----------------------------------
Follow
akun instagram kami di @masjidinfo
| @masjidinfo.id
| @hendrajailani
------------------------------------
Baca Juga
No comments:
Post a Comment