Jambu Amerika, sengaja saya letakkan penggaris di belakangnya untuk memudahkan anda mengira ngira seberapa besar ukurannya. |
Jambu Amerika atau Jambu Amerikan,
begitu orang di kampung kami di Sumatera Selatan menyebut nama buah satu ini.
Saya tidak tahu nama nya dalam bahasa Indonesia apalagi nama ilmiah ataupun
nama Latin-nya. Anggap sajalan namanya Jambu American Gelumbanicum J J
Ada yang berspekulasi bahwa jambu
ini memang berasal dari benua Amerika yang dibawa masuk ke Sumatera via
Bengkulu oleh Thomas Stanford Rafles semasa kekuasaan Inggris di Indonesia. Namun
ini hanya spekulasi yang pernah kami dengar, tentang kebenarannya entahlah.
Penampang buah jambu amerika. |
Jenis tanaman ini tumbuh liar di
pinggiran hutan, tampaknya mudah sekali tumbuh dan cocok dengan iklim di
sumatera. Semasa masih tinggal di kampung halaman dan masih sering keluar masuk
hutan, rasanya kami tak menemukan tanaman ini di pedalaman hutan. Justru ia
menjadi salah satu penanda saat kita di hutan dan sudah menemukan jenis jenis
tanaman satu ini artinya kita sudah dekat dengan pemukiman penduduk. Sejauh ini
saya belum pernah menemukan tanaman ini di pulau Jawa.
Pohonnya cukup tinggi bila sudah
tumbuh dewasa, tapi agak rapuh alias tidak aman untuk dipanjat panjat, daunnya
lebar seperti daun jati. Daun daun lebarnya ini seringkali digunakan masyarakat sebagai
pembungkus tapai (tape). Bunga bunganya mekar lebar cukup indah sebelum rontok
lalu berubah menjadi putik putik buah.
Dahan, daun dan buah Jambu Amerika. |
Buahnya yang masih mentah bewarna
hijau dan menguning saat sudah matang. Bentuk buahnya menyerupai sebuah
mahkota. Bila dibelah kita akan menemukan ratusan atau bahkan lebih biji biji
nya yang berukuran kecil seperti butiran pasir kecoklatan.
Buahnya aman untuk dimakan
meskipun rasa dan aromanya agak aneh. Saya katakan aman untuk dimakan karena
anak anak di kampung biasa saja memakan buah ini tanpa efek negatif apapun. Kamu
pernah nemu tanaman ini di kampungmu?
-----------------------------------
Follow akun instagram
kami di @hendrajailani
------------------------------------
Tengok juga artikel lainnya ya
No comments:
Post a Comment