Gedung Perpustakaan Makkah Al-Mukarromah disebut sebut oleh sebagian ahli sejarah Islam sebagai tempat kelahiran Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wassallam. |
Di kota suci Mekah Al-Mukarromah
ada sebuah bangunan yang disebut oleh sebagian ahli sejarah Islam sebagai rumah
tempat nabi Muhammad dilahirkan. Bangunan ini kini masuk ke dalam kawasan
komplek Masjidil Haram berdekatan dengan bangunan pengelolaan air zamzam, di
sebelah timur bukit marwa.
Sejak tahun 1950M (1370H)
difungsikan sebagai perpustakaan dengan nama “Maktabah Al-Mukarromah” atau
bahasa Inggris “Makkah Al-Mukarromah Library”, atau “Perpustakaan Makkah
Al-Mukarromah”. Bangunan tersebut terdiri dari dua lantai dengan jendela
jendela yang terbuat dari kayu. Bewarna coklat kehitam-hitaman, yang menjadi
ciri khas bangunan bangunan Makkah sejak dulu.
Bangunan ini boleh dikunjungi
oleh siapapun hanya saja memang tak semua orang boleh masuk ke dalam-nya
kecuali pelajar dan mahasiswa. Rombongan jemaah haji ataupun umroh dari Indonesia
yang datang kesana akan disambut dengan ramah oleh petugas perpustakaan yang fasih
berbahasa Indonesia dan membagi bagikan leaflet berbahasa Indonesia yang
berisikan penjelasan tentang perpustakaan tersebut termasuk sejarahnya
Pengunjung bebas untuk melihat bangunan
ini dari luar, sementara untuk mengetahui seperti apa isinya, di bagian depan
bangunan dipasang beberapa spanduk berukuran besar yang memampang foto foto
suasana di dalam perpustakaan tersebut. Sebuah spanduk besar juga menghimbau
pengunjung untuk tidak melakukan peribadatan tertentu di tempat tersebut karena
tidak ada tuntunan melakukan itu dari Rosulullah.
Gedung dan Leaftlet Perpustakaan Makkah Al Mukarromah. |
Sejarah Rumah
Kelahiran Rosulullah
Disebutkan oleh sebagian ahli
sejarah, bahwa perpustakaan tersebut adalah rumah dimana Rosulullah dilahirkan.
Rumah itu kemudian dimiliki oleh Aqil bin Abu Thalib yang ia terima dari nabi
Muhammad – ketika beliau hijrah ke Madinah, hingga kemudian dijual kepada
Muhammad bin Yusuf ats Tsaqafi (saudara al Hajjaj), yang kemudian memasukkannya
ke dalam bagian rumahnya yang dikenal dengan nama Daar al Baidha.
Ketika al Khayziran (Ibu Harun ar
Rasyid) menunaikan haji pada tahun 171H ia kemudian menjadikannya masjid untuk
ditempati sholat. Sampai kemudian di tahun 1950M (1370H) Syekh Abbas Qoththan
menjadikannya sebagai perpustakaan Al-Mukarramah hingga hari ini dibawah
koordinasi kementrian urusan agama Islam. Bangunannya masih terpelihara dengan
baik sesuai dengan bentuk aslinya.
Sebenarnya tidak ada dalil shahih
yang menjelaskan secara menyakinkan dimana tempat kalahiran Rosulullah dengan
pasti. Oleh sebab itu, ulama dan sejarawan berbeda pendapat dalam menentukan
tempat pasti kelahiran Beliau. Namun bila sedang berkesempatan ke tanah suci
Makkah dan ada waktu luang, tak ada salahnya berkunjung kesini sekedar menapak
tilas perjalanan hidup Rosulullah.***
Papan nama perpustakaan Makkah al-Mukarromah. |
Spanduk besar di dinding depan perpustakaan Makkah al-Mukarromah yang mengingatkan pengunjung untuk tidak melakukan hal hal yang tidak ada tuntunannya ditempat tersebut. |
Pintu utama perpustakaan Makkah al-Mukarromah. |
Jemaah dari Indonesia sedang berkunjung ke perpustakaan Makkah al-Mukarromah. |
-----------------------------------
------------------------------------
Baca Juga
No comments:
Post a Comment