Ilustrasi Wajah Sunan Gunung Jati |
Sunan
Gunung Jati bernama asli Syarif Hidayatullah merupakan salah satu dari Sembilan
wali penyebar Islam di tanah Jawa yang dikenal sebagai Wali Songo. Gunung Jati
yang menjadi gelar nya itu diambil dari nama gunung (sebenarnya hanya sebuah
bukit) bernama Gunung Jati di kota Cirebon. Di puncak bukit tersebut beliau
dimakamkan. Selain sebagai wali songo, Sunan Gunung Jati juga merupakan sultan
pertama dari Kesultanan Cirebon yang didirikannya atas dukungan penuh dari
Kesultanan Demak di tahun 1478.
Sejarah
Cirebon dengan jelas mencatat jatidiri dan silsilah Sunan Gunung Jati yang nasabnya
dapat dirunut hingga ke Rosulullah S.A.W. Dari garis Ayah Sunan Gunung Jati
merupakan putra dari Syarif Abdullah bin Nur Alam (atau Nurul Alim) dari Bani
Hasyim. Sedangkan dari garis ibu, beliau merupakan putra dari Nyi Rara Santang (Syarifah
Muda’im) Binti Prabu Jaya Dewata atau Raden Pamanah Rasa atau Prabu Siliwangi
II.
Meski
terdapat perbedaan nama, dari berbagai literature termasuk sejarah nasional di
buku buku pelajaran sekolah di tanah air, Sunan Gunung Jati tercatat sebagai
salah satu anggota dewan mubaligh Wali Songo yang berasal dari tanah Arab dan
dapat di runut nasabnya hingga ke Rosulullah S.A.W.
Namun
unik dan menariknya ada satu sumber sejarah yang menampilkan nasab Sunan Gunung
Jati yang sama sekali berbeda. Sebuah silsilah yang menempel di tembok
Kelenteng Talang di kota Cirebon menjelaskan silsilah Tan Sam Cay, pendiri
kelenteng tersebut hingga ke Hayam Wuruk raja terbesar Majapahit.
Dalam
silsilah tersebut disebutkan bahwa Sunan Gunung Jati merupakan putra Sultan
Trenggono (Sultan Demak ke tiga) dari Istrinya yang berasal dari Cina anak
perempuan Swan Liong. Dengan sendirinya bila kita mengikuti silsilah ini dapat
disebut bahwa Sunan Gunung Jati merupakan sunan berdarah Jawa-China.
Sunan
Gunung Jati bukan satu satunya tokoh Islam tanah Jawa yang disebutkan dalam
silsilah tersebut. disebutkan juga bahwa Raden Patah, Sultan Demak pertama disebut-sebut
sebagai Pangeran Jin Bun, dan dikatakan sebagai anak Kertabumi (Raja yang
memerintah Majapahit pada 1474 – 1478) dari seorang isteri Cina, anak babah Ban
Hong.
Sebuah
catatan yang cukup mencengangkan karena sama sekali bertentangan dengan arus
utama catatan sejarah yang sekian lama dibukukan di tanah air. Sejarah Cirebon
sendiri dengan tegas meyebutkan “Peran dakwah Syarif Hidayatullah
didengar sampai di Kerajaan Demak yang baru berdiri 1478M. Dia kemudian
diundang ke Demak dan ditetapkan sebagai “Penetap Panata Gama Rasul” di tanah Pasundan dengan gelar Sunan
Gunung Jati, sekaligus berdirilah Kesultanan Pakungwati dengan gelar Sultan”.
Dari
catatan tersebut jelas bahwa Sunan Gunung Jati hidup semasa dengan sultan Demak
pertama yakni Raden Fatah. Mereka naik sebagai Sultan-pun di masa yang hampir
bersamaan di dua kesultanan yang berbeda. Sultan Trenggono sendiri adalah putra
ketiga Raden Fatah yang naik tahta setelah kakaknya Pangeran Sebrang Lor atau Pati
Unus gugur dalam penyerbuan melawan Portugis.di Malaka. Dimasa pemerintahan
Sultan Trenggono, Sunan Gunung Jati bahkan memainkan perang penting dalam
penyerbuan ke Sunda Kelapa oleh pasukan gabungan Cirebon dan Demak yang
dipimpin oleh Fatahillah.***
-----------------------------------
Follow
akun instagram kami di @masjidinfo
| @masjidinfo.id
| @hendrajailani
------------------------------------
Baca Juga
No comments:
Post a Comment