Saturday, April 29, 2017

MAWAR

Mawar itu indah, tapi jangan pernah memanggil si Indah dengan panggilan Mawar, dijamin ngambek. 

Di dunia thoriqoh, mawar (merah) identik dengan Syech Abdul Qodir Jailani, Mawarnya para wali. Disebutkan beliau ditolak masuk ke Bagdad, seumpama Bagdad adalah gelas, dan para wali adalah airnya, maka gelas telah penuh dengan air tak ada lagi tempat untuk di isi air lagi. Lalu Syech Abdul Qodir Jailani, memasukkan setangkai mawar ke dalam gelas penuh air itu. Dan penolakanpun berahir.
.
Di dunia asmara, mawar menjadi pavorit bagi mereka yang sedang kasmaran, mungkin karena kekenyangan dengan nasihat gaya orang Eropa yang berbunyi "katakanlah dengan bunga", sehingga urusan menyatakan cinta, meminang dan sebagainya nyaris identik dengan mawar. Kenapa harus mawar ? sederhananya bila dengan bunga kamboja ataupun kantil, boro boro pinangan diterima, paling paling malah kena labrak. 
.
Bunga mawar juga menjadi salah satu media aroma therapi, wanginya yang khas membuat bunga ini menjadi salah satu pilihan pavorit. Dan menariknya bunga mawar terutama mawar putih, merupakan bunga pavoritnya Raja Salman, Raja Saudi Arabia yang baru baru ini berkunjung ke Indonesia. 
.
Aroma mawar yang mewangi itu kemudian dijadikan salah satu pewangi ruangan, pewangi pakaian, pewangi air untuk mandi, pewangi kamar tidur hingga kamar pengantin. Tradisi itu sudah mendarah daging sejak dari nenek moyang kita pada jaman dahulu. Hanya saja kita seringkali lupa esensinya, Lupa yang kadang kadang membuat terpeleset makna, sama lupanya tentang esensi aroma menyan. (instagram).

No comments:

Post a Comment