Bangunan Makam Para Bupati Karawang |
Komplek pemakaman Bupati Karawang Kyai Panembahan Singaperbangsa merupakan komplek pemakaman para mendiang Bupati Karawang yang berada di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. Pada awalnya di lokasi ini hanya ada satu makam yakni Makam Kyai Panembahan Singaperbangsa, Bupati pertama Kabupaten Karawang yang berkuasa pada tahun 1633-1677 dikenal dengan nama Dalem Adipati Singaperbangsa, dan bergelar Adipati Kertabumi IV.
Konon menurut cerita, makam Kyai Panembahan Singaperbangsa ditemukan
berdasarkan pemberitahuan dari seorang Guru Besar Agama Islam di Purwakarta
yang menyatakan kepada muridnya yang tinggal di Manggung. Makam tersebut
kemudian dibangun dan pada tahun 1993 dilakukan pemindahan makam para bupati
Karawang ke lokasi ini dan ditetapkan sebagai komplek Pemakaman Para Bupati
Karawang
Awalnya direncanakan lima jenazah para bupati karawang yang menjabat
setelah adipati Singaperbangsa yang akan dipindahkan ke lokasi ini, namun yang
ahirnya hanya empat yang dipindahkan, sedangkan satu makam lainnya
dipertahankan oleh pihak keluarga di lokasi aslinya.
Bangunan makam para Bupati Karawang ini terdiri dari tujuh bangunan
makam yang dibangun mengelilingi sebuah balairung terbuka. Masing masing
bangunan makam dihubungkan dengan koridor ke balairung yang berada ditengah
tengah. Orientasi bangunan menghadap ke arah selatan yang merupakan akses
keluar masuk ke area balairung dari halaman depan dan gerbang komplek makam.
Denah dasar bangunannya simetris membentuk delapan penjuru angin, tanpa
bangunan di sisi selatannya.
Secara keseluruhan ada enam tokoh yang dimakamkan disini terdiri dari
lima mantan Bupati Karawang dan satu makam sesepuh masyarakat Karawang,
sedangkan satu bangunan makam lagi masih kosong. Ke enam makam tersebut secara
berurutan dari sisi utara adalah sebagai berikut:
- Singaperbangsa atau Kyai Panembahan singaperbangsa atau Dalem Kalidaon atau Eyang Manggung, bergelar Adipati Kertabumi IV, beliau adalah putra dari Wiraperbangsa dari Galuh.
- Bupati Karawang kedua, berkuasa tahun 1677-1721, Raden Anom Wirasuta, bergelar R.A. Patatayuda I. Beliau adalah putra dari Adipati Singaperbangsa dilantik menjadi Bupati Karawang di Citaman (kecamatan Pangkalan). Setelah wafat, jenazah beliau dimakamkam di Bojongmanggu, dan juga dikenal dengan sebutan Panembahan Manggu. Pada tanggal 28 November 1994 makam beliau dipindahkan ke komplek pemakaman ini.
- Bupati Karawang ketiga, berkuasa tahun 1721-1731, Raden Jayanegara, bergelar R.A Panatayuda II. Beliau adalah putra dari Raden Anom Wirasuta, Setelah wafat beliau dimakamkan di daerah Waru Tengah. Karena itu beliau dikenal juga sebagai Panembahan Waru Tengah, makam beliau kemudian dipindahkan ke komplek ini Pada tanggal 28 November 1994.
- Bupati Karawang ke-empat, berkuasa tahun 1731-1752, R. Martanegara / R. Singanagara, bergelar R. A Panatayuda III. Beliau adalah putra Jayanegara, dikenal juga dengan nama Raden Martanegara. Setelah wafat dimakamkan di Waru Hilir, karena itu beliau dikenal dengan Panembahan Waru Hilir. Pada tanggal 28 November 1994, makam beliau dipindahkan ke komplek pemakaman ini.
- Bupati Karawang ke-Lima, berkuasa tahun 1752-1786, R. Mohamad Soleh, bergelar R. A Panatayuda IV. Beliau adalah putra dari Raden Singanagara, dikenal pula dengan nama Raden Muhammad Zaenal Abidin atau Dalem Balon. Setelah wafat beliau dimakamkan di Serambi Mesjid Agung Karawang. Karena itu Raden Muhammad Saleh dikenal juga dengan sebutan Dalem Serambi. Pada tanggal 5 Januari 1994 makam beliau dipindahkan ke komplek pemakaman ini.
- Ibu Siti Ansiah (Keramat Manggung), Kampung Kali Daon Cigobang, Desa Ciparage. Beliau adalah seorang Nyi Ratu Pamade (adik dari ibu Singaperbangsa) yang merawat Singaperbangsa dari bayi hingga dewasa.
Pendopo di Komplek Pemakaman Singaperbangsa Karawang |
Keseluruhan komplek pemakaman ini seluas 2 hektar dipayungi oleh pohon
pohon tinggi besar termasuk pohoh pohon kelapa. Beberapa fasilitas pendukung
sudah dibangun di komplek ini termasuk satu bangunan pendopo terbuka berukuran
besar di sisi timur laut bangunan makam, bangunan pendopo
ini terhubung dengan satu ruas jalan paving blok ke gerbang tengah yang hanya
dibuka pada acara acara tertentu.
Di depan pendopo ini merupakan area terbuka.
Di samping pendopo di sebelah utara bangunan makam berdiri satu bangunan
mushola, dan kamar mandi. Tak jauh dari lokasi ini juga sudah dibangun tempat
peristirahatan bagi pejabat daerah setempat yang sedang berkunjung kesana.
Keseluruhan areal komplek pemakaman ini dikelola sepenuhnya oleh pemerintah
kabupaten Karawang dan telah ditetapkan sebagai cagar budaya.
Bangunan makam dari sisi tenggara |
Komplek ini akan sangat ramai peziarah setiap tanggal 10 bulan maulud penanggalan Hijriah bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang secara rutin juga dihadiri para pejabat tinggi pemerintah Karawang dan masyarakat umum yang menyesaki tempat tersebut. Komplek pemakaman ini juga akan ramai peziarah termasuk kunjungan Bupati Karawang dan rombongan pada setiap peringatan hati jadi kabupaten Karawang.
Sebagai objek cagar budaya milik pemerintah, komplek pemakaman ini
dijaga oleh beberapa petugas resmi. Kunjungan ataupun ziarah di malam hari
tidak diperkenankan, dan semua bangunan makam ini dikunci pada waktu waktu
bukan masa kunjungan. Para pengunjung ataupun para peziarah tentu saja harus
meminta izin dari petugas disana,***
-----------------------------------
Follow
akun instagram kami di @masjidinfo
| @masjidinfo.id
| @hendrajailani
------------------------------------
Baca Juga
No comments:
Post a Comment