Arti penting pulau Miangas dalam penetapan garis batas laut Indonesia dengan Filipina. |
Pulau Miangas adalah pulau
Indonesia yang letaknya paling utara, berdiri sendirian di Samudera Pasifik jauh
dari pulau pulau lain di Sulawesi Utara. Pulau Miangas dan gugus kepulauan
Nanusa sesungguhnya merupakan pintu gerbang Indonesia dari dan ke Samudera
Pasifik. Pulau ini memiliki sejarah yang cukup Manis bagi Indonesia. Pulau
Miangas sempat di klaim oleh Filipina yang menyebutnya sebagai La Palmas Island,
pada saat Filipina masih dibawah kendali Amerika Serikat dan Indonesia masih
dibawah kekuasaan Hindia Belanda.
Sengketa tersebut kemudian dibawa
ke Mahkamah Arbitrase Internasional di tahun 1928 dan Keputusan Mahkamah
Arbitrase Internasional tanggal 4 April 1928 yang ditandatangani oleh
Arbitrator tunggal, Max Huber, menetapkan Hindia Belanda sebagai pemilik pulau
Miangas, dan Indonesia sebagai penerus kekuasaan Hindia Belanda secara otomatis
berkuasa penuh atas pulau Miangas.
Kedaulatan Indonesia atas pulau
Miangas diperkuat dengan pernjanjian lintas batas antara Indonesia dan Filipina
yang ditandatangani tahun 1956, di dalam perjanjian Lintas Batas (Border
Crossing Agreement) antara Indonesia dan Filipina tersebut disebutkan kedua
negara mengakui bahwa Pulau Miangas merupakan pos lintas batas di pihak
Indonesia.
Keputusan Arbitrasi Internasional
ini diperkuat oleh hasil penelitian dari 2 orang pakar hukum internasional,
yaitu Willem Johan Bernard Versfelt dan Daniel-Eramus Khan. Indonesia telah menyepakati
batas ZEE dengan Filipina pada tanggal 23 Mei 2014 dan sedang dalam proses
ratifikasi. Sebagai pulau terluar di Pulau Miangas terdapat Titik Dasar TD.056
dan Titik Referensi TR.056 yang menjadi dasar penarikan garis dasar kepulauan
Indonesia untuk menentukan batas wilayah laut dengan Negara tetangga.
Citra pulau Miangas di Google Maps, sebelum Bandara Miangas dibangun. Bandara Miangas berada di sisi barat laut atau di sisi kiri atas pulau tersebut. |
Secara geografis, pulau Miangas
memang lebih dekat ke daratan pulau Mindanao di Filipina selatan dan hanya
terpaut 77km, sementara dari kota Manado Miangas berjarak hingga 493 km. Pulau
Miangas hanya seluas 3.15km2 namun karena posisinya yang merupakan
pulau terluar Indonesia menjadikannya teramat penting bagi wilayah kedaulatan
wilayah laut Indonesia. Kekalahan di Mahkamah Arbitrase Internasional membuat
Filipina tidak saja kehilangan pulau Miangas, namun juga kehilangan wilayah
laut setidaknya seluas 15.000 km2.
Pulau Miangas Dalam
Angka
Secara administratif seluruh Pulau
Miangas dan satu pulau kecil di ujung selatannya masuk dalam wilayah kecamatan
Miangas yang dimekarkan dari kecamatan Nanusa tahun 2007. Kecamatan Miangas
terdiri dari tiga Dusun yakni Dusun 1, Dusun 2 dan Dusun 3. Konsetrasi penduduk
berada di sisi selatan pulau, dermaga Miangas juga dibangun disana. Sementara
Bandara Miangas dibangun di sisi barat laut.
Luas Keseluruhan kecamatan
Miangas adalah 6,7km2. Dusun 3 memiliki wilayah terluas 4,3km2
disusul wilayah Dusun 1 seluas 2,2km2 dan dusun 2 seluas 0,2km2.
Total jumlah penduduknya 758 jiwa, dari 206 rumah tangga. Komposisi penduduknya
terdiri dari 366 jiwa laki laki dan 392 jiwa perempuan.
Di pulau Miangas telah
ditempatkan aparatur Negara dari berbagai institusi, terdiri dari pegawai
kantor kecamatan 8 orang, Diknas 1 orang, Puskesmas 10 orang, Koramil 6 orang, Polsek
11 orang, Guru 20 orang dan petugas pelabuhan 1 orang. Mayoritas penduduk pulau
Miangas adalah Petani dan Nelayan serta pedagang.
Dermaga Pulau Miangas. Sebelum Bandara dibangun, dermaga menjadi satu satunya akses masyarakat Miangas dari dan ke luar Pulau. |
Sedangkan agama yang dianut
mayoritas penduduknya beragama Kristen Protestan (729 jiwa dan pemeluk agama
Islam (29 Jiwa). Di pulau Miangas sudah berdiri dua bangunan gereja dan satu
Musholla. Di bidang pendidikan, pulau Miangas sudah memiliki 1 Taman Kanak
Kanak, 1 Sekolah Dasar, 1 Sekolah Menengah Pertama, dan 1 Sekolah Menengah
Kejuruan.
Karena letak geografisnya yang
berada di ujung utara Indonesia, penduduk pulau ini cukup lama tidak memiliki
akses terhadap lembaga penyiaran nasional, warga setempat lebih mudah mengakses
media dari Filipina karena memang jaraknya yang lebih dekat. Belum lagi masalah
perhubungan dan transportasi yang terkendala oleh keterpencilannya dari wilayah
Indonesia lainnya.
Indahnya Pulau Miangas dari Udara. |
Interaksi ekonomi dan perdagangan
hingga perkawinan antara warga Miangas dengan warga Negara Filipina pun tak
dapat dihindarkan. Sejak pemerintahan presiden SBY proses percepatan
pembangunan pulau ini mulai dilakukan percepatan. Dimulai dengan pembangunan
bandara udara di pulau Miangas pada tahun 2012. Proses pembanguan bandara
tersebut dimulai dengan pembebasan tanah oleh Pemerintah Daerah Kabupaten kepualauan
Talaud.
Pembangunan Transportasi
Pembangunan bandara Miangas rampung
pada pertengahan tahun 2016. Pembangunan Bandara Miangas ini diambil dari dana
APBN dan APBNP tahun 2012-2016 sebesar Rp275 Milyar Rupiah. Kehadiran Bandara
Miangas ini menjadikannya sebagai satu satunya dari 111 pulau terluar di
Indonesia yang memiliki Bandara, sekaligus juga menjadikannya sebagai bandara
paling utara di Indonesia.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Pulau Miangas, tampak salah satu KRI turut ambil bagian dalam acara tersebut (foto: detik) |
Menurut laporan Kemenhub Bandar
Udara Miangas memiliki panjang landasan pacu (runway) sepanjang 1.400 m x 30 m
yang dapat didarati pesawat sejenis ATR-72. Selain itu, bandar udara tersebut
dilengkapi runway strip 1.400 m x 150 m dan apron 130 m x 65 m yang mampu
menumpang tiga unit pesawat. Sampai saat ini baru Maskapai Wings Air yang sudah
melakukan penerbangan berjadwal ke bandara Miangas sekali seminggu dengan
penerbangan transit di Bandara Melonguane. Melonguane adalah ibukota kabupaten
Kepulauan Talaud yang berada dibagian selatan pulau Karakelong.
Selanjutnya pemerintah juga sudah
membangun Jaringan telepon seluler 4G Pulau Miangas di bulan Agustus 2017
bersamaan dengan pembangunan RRI Miangas, serta BTS (Base Transceiver Station).
Sementara di bidang kelistrikan, pulau Miangas mencatat sejarah tersendiri di
Museum Rekor Indonesia (MURI) ke 5.973 kepada PLN selaku inisiator dan
pelaksana dalam mewujudkan listrik pintar di pulau terdepan. Selain penggunaan
listrik pintar, rekor MURI juga diberikan untuk pengoperasian pembangkit hybrid.***
-----------------------------------
------------------------------------
Referensi
Baca Juga
No comments:
Post a Comment