Showing posts with label foto masjid. Show all posts
Showing posts with label foto masjid. Show all posts

Saturday, January 18, 2020

Masjid Ali Bin Abu Thalib, Penanda Tapak Rumah Khalifah Ali Bin Abu Thalib di Madinah

Masjid Ali Bin Abu Thalib dari arah gerbang As-Salam Masjid Nabawi, diantara jemaah yang baru selesai menunaikan sholat fardhu di Masjid Nabawi.

Di sebelah barat daya Masjid Nabawi terdapat tiga bangunan masjid tua yang masih berdiri kokoh dan terawat baik hingga saat ini. Tiga masjid tersebut adalah Masjid Al-Ghamamah, Masjid Abu Bakar As-Sidik dan Masjid Ali Bin Abu Thalib. Ketiga masjid tua ini dibangun di lokasi yang memiliki sejarah nya sendiri dalam sejarah perkembangan Islam.

Namun demikian wajib di ingat bahwa ketiga “bangunan” dari masjid masjid tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan sejarah Rosulullah dan para sahabat, karena memang dibangun jauh setelah beliau wafat. Hanya titik lokasi tempat masing bangunan masjid ini berdiri yang menurut ahli sejarah Islam, memiliki keterkaitan dengan beberapa peristiwa dalam sejarah perkembangan Islam di kota Madinah.

Ali Bin Abi Talib Masjid
As Salam Rd, Al Manakhah, Medina 42311, Saudi Arabia


Masjid Ali Bin Abu Thalib dibangun sebagai penanda lokasi tempat dimana dahulu nya rumah khalifah Ali Bin Abu Thalib dan istrinya Fatimah Azzahra, putri kesayangan Rosulullah. Tidak ada yang tersisa dari bangunan rumah dimaksud. Adapun bangunan masjid yang kini berdiri pertama kali dibangun pada masa Khalifah Umar Bin Abdul Aziz (22 September 717 – 5 Februari 720), sebagai pengingat sejarah.

Bangunan tersebut kemudian direnovasi oleh Gubernur Dhaigham Al-Manshuri, Gubemur Madinah tahun 881H. Setelah itu juga direhab oleh Sultan Abdul Majid I pada saat Arab Saudi menjadi bagian dari wilayah Khalifah Turki Usmani yang berpusat di Istanbul. Renovasi terhadap masjid ini kembali dilakukan tahun 1269 H.

Masjid Ali Bin Abu Thalib dengan pagar keliling dengan warna yang senada dengan bangunan masjid nya.
Dimasa kekuasaan kekuasaan Kerajaan Arab Saudi, Masjid Ali Bin Abu Thalib kembali  direnovasi oleh Raja Fahd pada tahun 1411H, sebagaimana dijelaskan pada prasasti yang dipasang ditembok pagar disamping gerbang timur masjid. Raja Fahd memperluas masjid ini hingga mencapai 682m2 dengan menara setinggi 26 meter.

Saat ini Masjid Ali Bin Abu Thalib lokasinya sudah sangat dekat dengan Masjid Nabawi setelah proyek perluasan. Masjid Ali Bin Abu Thalib berada disisi selatan ruas jalan As-Salam yang berahir di pintu 7 atau gerbang As-Salam Masjid Nabawi, jarak diantara keduanya hanya terpaut sekitar 100 meter saja.

Bagi Jemaah yang akan memasuki atau keluar dari Masjid Nabawi melalui gerbang As-Salam akan dengan mudah menemukan masjid bersejarah ini. Namun karena lokasinya yang sudah sangat dekat dengan Masjid Nabawi, Masjid ini kini ditutup untuk aktivitas peribadatan oleh pemerintah setempat, dan Jemaah diarahkan langsung ke Masjid Nabawi.

Seluruh bangunan masjid ini dikelilingi pagar tembok cukup tinggi, dua gerbangnya selalu dikunci dan tidak ada akses bagi pengunjung untuk sekedar masuk ke halaman-nya. Untuk melihat bangunannya justru akan lebih jelas dari kejauhan, bila dari dekat justru akan sulit untuk dapat melihat bangunan masjidnya karena terhalang oleh tembok pagarnya.

Pasar disamping Masjid Ali Bin Abu Thalib, dibagian belakang pasar tampak ujung menara masjid Ghamah dan Masjid Abu Bakar.
Di sebelah timur masjid Ali kini ada pasar tradisional yang tertata dengan apik menyediakan berbagai macam dagangan dan oleh oleh khas Madinah. Gerbang samping Masjid Ali menghadap ke pasar ini, namun kini sudah tidak bisa di akses. 

Saat berkunjung ke masjid ini di bulan Nopember 2019 yang lalu, kami sempat melihat beberapa Jemaah yang tampak tersedu sedu di depan pintu gerbang masjid ini yang mengarah ke jalan as-salam. Entah mungkin beliau beliau sedang terharu dapat datang kesana dan melihat langsung lokasi dimana dulunya rumah dari salah satu sahabat terbaik, sepupu sekaligus menantu Rosulullah berada, atau karena alasan lain. Wallahuwa’lam.***

Tiga masjid tua Madinah di lokasi yang berdekatan, dari kanan ke kiri : Masjid Ali Bin Abu Thalib, Masjid Abu Bakar dan Masjid Ghamamah (di latar belakang).
Sisi mihrab (selatan) Masjid Ali Bin Abu Thalib.
Pagi hari di Masjid Ali bin Abu Thalib.
Masjid Ali Bin Abu Thalib dengan latar belakang salah satu menara masjid Nabawi.

-----------------------------------
Follow akun instagram kami di @masjidinfo |  @masjidinfo.id  | @hendrajailani
------------------------------------

Baca Juga


Sunday, January 12, 2020

Sejenak di Masjid Al-Zawawi Muscat

Masjid Al-Zawawi, Muscat, Oman.

Penerbangan Oman Air malam itu mendarat di bandara internasional muscat dibawah siraman hujan yang cukup deras. Seperti melihat berkah yang sedang berjatuhan dimalam itu, bagaimana tidak, Jakarta dan Indonesia sedang kemarau panjang saat kami tinggalkan sedangkan Muscat di Oman yang notabene salah satu Negara arab dengan iklim gurun yang kering justru disini kami berjumpa lagi dengan hujan setelah sekian bulan menikmati kemarau.

Kota Muscat selaku ibukota Oman, cukup indah dan menawan kota yang sedang bergerak maju dengan infrastruktur jalan raya dan bangunan bangunan jangkung yang mulai mendominasi pusat kotanya. Terselip diantara bangunan bangunan hotel bertingkat, perkantoran dan pusat bisnis di pusat kota Muscat, adalah Masjid Al-Zawawi yang begitu menarik perhatian karena arsitekturnya yang menawan.


Masjid Al-Zawawi terlihat dengan jelas dari ruas jalan raya bebas hambatan dari dan menuju bandara Muscat. Menjadi lebih menarik untuk dikunjungi karena lokasinya tak jauh dari hotel city season tempat kami menginap. Dari pintu lobi hotel masjid ini bahkan terlihat langsung diantara bangunan hotel disekitarnya.

Masjid Al-Zawawi merupakan nama populer masjid ini karena memang dibangun oleh keluarga besar Al-Zawawi, salah satu keluarga terpandang di Oman. Sedangkan nama sebenarnya dari masjid ini cukup panjang yakni Masjid Abdul Mun’im bin Yusuf bin Ahmad Zawawi sebagaimana terpampang di papan namanya di depan masjid dan ditulis juga di plakat pembangunannya yang dipasang di tembok masjid sisi sebelah timur, di sebelah pintu masuk utama.

Sisi timur Masjid Al-Zawawi.
Merujuk kepada plakat berbahasa arab yang terpasang disana, masjid ini dibangun oleh keluarga Al-Zawawi pada tahun 1985M (1405H) untuk mengenang ayahanda mereka mendiang Abdul Mun’im bin Yusuf bin Ahmad Zawawi yang namanya diabadikan sebagai nama resmi masjid ini. Namun demikian masjid ini lebih dikenal luas sebagai masjid Al-Zawawi.

Denah bangunan komplek masjid ini dibuat simetris baik taman maupun bangunannya. Bangunan masjidnya dilengkapi dengan beranda dan tangga besar di tiga sisinya kecuali sisi kiblat tempat mihra dan menara tunggalnya berada. Pintu utama berada di sisi timur, tangganya dilapis dengan karpet warna hijau.

Nama masjid yang cukup panjang, bukan?.
Bangunan penunjang termasuk ruang terbuka cukup luas di lantai dasar bangunan segi empat di belakang masjid, ruangan ini juga berfungsi sebagai area sholat. Mengingat bahwa masjid ini di kunci di luar warktu sholat berjamaah, maka Jemaah yang akan sholat di masjid ini di luar waktu sholat berjamaah dapat melaksanakan sholat di ruangan ini.

Tempat wudhunya dibangun di sisi belakang, ada juga tempat wudhu di bangunan pancuran beratap kubah di sisi kiri dan bangunan masjid ini seperti layaknya bangunan bangunan masjid tua di timur tengah. Kubah masjid ini dibangun mirip dengan kubah masjid di St Peterburg Russia dan bangunan bangunan masjid tua di asia tengah, sama sekali berbeda dengan bentuk kubah masjid Agung Sultan Qaboos.

Sesaat sebelum meninggalkan Muscat untuk melanjutkan penerbangan ke Madinah, 21 Nopember 2019 kami menyempatkan singgah sebentar ke masjid ini untuk menunaikan sholat dhuha dan sejenak menikmati keindahan bangunan masjid yang belum ada replica atau yang serupa dengan ini di Indonesia.***
-----------------------------------
Follow akun instagram kami di @masjidinfo |  @masjidinfo.id  | @hendrajailani
------------------------------------

Baca juga


Sunday, June 25, 2017

Sunset di Gelebak Dalam

Sunset di Masjid Baiturrohim Gelebak Dalam (check it in my instagram)

Sunset yang keren ini bersua denganku diperjalanan melalui ruas jalan alternatif dari Kayu Agung ke Plaju, kota Palembang melintasi sebagian wilayah kabupaten Banyu Asin. ruas jalan alternatif yang cukup terawat baik dan belum terlalu ramai kendaraan dengan pemandangan yang masih asli pedesaan.

Masjid yang ada di foto itu Baiturrohim namanya, berada di Desa Gelebak Dalam, Kecamatan Rambutan, kabupaten Banyu Asin 30967, Sumatera Selatan, keren khan. ada banyak masjid sih disepanjang ruas jalan itu, hanya saja saat lewat disana sunsetnya pas dibalik masjid ini. Kamu bisa check lokasinya di peta di bagian bawah ini.

Masjid Baiturrohim Gelebak Dalam
Jalan Plaju - Rambutan, Desa Gelebak Dalam
Kec. Rambutan, Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan 30967
koordinat : 3°04'27.3"S 104°52'29.5"E




Saturday, June 24, 2017

Masjid Jami' Nurul Ikhlash, Pilar Barat, Cikarang Utara

Masjid Jami' Al-Ikhlas Pilar Barat, Cikarang Utara (https://goo.gl/h6Srh6)

Masjid satu ini akan terlihat jelas  bagi warga cikarang yang sedang berada di atas jembatan layang pilar, posisinya di sebelah utara jembatan berjejer dengan Masjid At-Taufik Walhidayah yang berada di ruas jalan yang sama. Masjid Nurul Ikhlas ini diresmikan oleh Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah RI, H. Adi Sasono SH. Pada tanggal 13 September 1998M bertepatan dengan Jumadil Ula 1419H. sebagaimana dijelaskan pada prasasti yang ditempatkan di depan masjid.

Pada saat diresmikan masjid ini belum dilengkapi dengan menara, menaranya sendiri baru dibangun sekitar tahun 2015 yang lalu. menara dan atap masjid nya memang kurang senada sih meski kini baik masjid maupun menaranya semuanya di cat dengan warna putih.. Meski dibangun belakangan, menara masjdi ini cukup unik dengan gaya klasiknya. Bentuk menara yang memiliki kemiripan dengan menara Masjid At-Taqwa di depan pasar Tambun.***

-----------------------------------
Follow akun instagram kami di @masjidinfo |  @masjidinfo.id  | @hendrajailani
------------------------------------

baca full artikelnya di