Monday, October 26, 2015

Sejumput Teh dari Negeri Cina

Teh hanya akan bereaksi di air panas
TEH Berasal dari Cina

Tuntutlah Ilmu walau sampai ke negeri Cina, begitu salah satu bunyi hadist yang banyak diperdebatkan ke-sahihan-nya. Tapi terlepas dari sahih atau tidak hadist tersebut, sebenarnya ada apa sih di negeri Cina sehingga sebegitu menariknya. Dupa, Peradaban maju, Hio, Klenteng, bangunan megah, kapal kapal dan pelaut tangguh, sutera, ada lagi ?. Ternyata Teh yang biasa kita minum sehari hari itu juga berasal dari Cina.

Dari negeri itu pula tradisi minum teh berawal dan berkembang hingga sampai ke Indonesia, hingga menjadikan Negara kita ini sebagai salah satu produsen TEH terbesar ke lima di dunia, hebat bukan, namun begitu tingkat konsumsi TEH orang Indonesia baru 0.8 Kg per orang per tahun, jauh dibawah tingkat konsumsi di TEH di negara lain.

Dari daerah asalnya di negeri Cina, Teh menyeberang ke Jepang lalu ke Eropa, menyeberangi samudera Atlantik hingga mencapai benua Amerika. Teh pertama kali masuk ke benua Amerika dibawa oleh orang Belanda bernama Peter Stuyvensant yang berdagang di New York di tahun 1650. di sekitar tahun yang sama Teh masuk ke Inggris dan menjadi minuman yang sangat populer disana dan bahkan dapat dikatakan sebagai minuman nasional masyarakat Inggris.

TEH masuk ke Indonesia di abad ke 17

Pohon teh (Camellia sinensis) pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji teh (diduga teh sinensis) dari Jepang yang dibawa oleh seorang berkebangsaan Jerman bernama Andreas Cleyer, dan ditanam sebagai tanaman hias di Batavia. F. Valentijn, seorang rahib, juga melaporkan tahun 1694, bahwa ia melihat tanaman teh sinensis di halaman rumah gubernur jenderal VOC, Camphuys, di Batavia.

Pada abad ke-18 mulai berdiri pabrik-pabrik pengolahan (pengemasan) teh dan didukung VOC. Setelah berakhirnya pemerintahan Inggris di Nusantara, pemerintah Hindia Belanda mendirikan Kebun Raya Bogor sebagai kebun botani (1817). Pada tahun 1826 tanaman teh melengkapi koleksi Kebun Raya, diikuti pada tahun 1827 di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Dari sini dicoba penanaman teh dalam skala luas di Wanayasa (Purwakarta) dan lereng Gunung Raung (Banyuwangi)

Karena percobaan ini dianggap berhasil, mulailah dibangun perkebunan skala besar yang dipelopori oleh Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson, seorang ahli teh, pada tahun 1828 di Jawa. Ini terjadi pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal van den Bosch. Teh pun menjadi salah satu tanaman yang terlibat dalam Cultuurstelsel. Teh kering olahan dari Jawa tercatat pertama kali diterima di Amsterdam tahun 1835. Setahun berikutnya, dilakukan swastanisasi perkebunan teh.

Teh jenis assamica mulai masuk ke Indonesia (Jawa) didatangkan dari Sri Lanka (Ceylon) pada tahun 1877, dan ditanam oleh R.E. Kerkhoven di kebun Gambung, Jawa Barat (sekarang menjadi lokasi Pusat Penelitian Teh dan Kina. Karena sangat cocok dan produksinya lebih tinggi, secara berangsur pertanaman teh sinensis diganti dengan teh assamica, dan sejak itu pula perkebunan teh di Indonesia berkembang semakin luas. Pada tahun 1910 mulai dibangun perkebunan teh pertama di luar Jawa, yaitu di daerah Simalungun, Sumatera Utara.

Minum teh di gelas somplak

Di Negeri Sakura (Jepang) sana minum teh merupakan satu tradisi khas di masa ke kaisaran, bahkan perangkat minum nya pun menggunakan perangkat khusus. Perangkat minum teh kerajaan tidak boleh ditiru oleh masyarakat kebanyakan dan itu dianggap sebuah pelanggaran. hanya saja mungkin karena saking pengennya minum dengan perangkat minum seperti keluarga kaisar, rakyat di Jepang membuat perangkat minum yang mirip dengan milik kekaisaran hanya saja bagian bawah dari gelas dan perangkat lain nya itu sengaja di rusak alias di buat somplak, untuk mengesankan sebagai perangkat minum yang rusak dan tidak sama dengan milik kekaisaran. Cerdik juga bukan.

Dari Teh Tarik hingga Teh Tubruk

Di tanah melayu sangat terkenal jenis teh yang disebut TEH TARIK, bukan berarti teh nya ditarik tarik, ini adalah teh dengan susu, proses pembuatannya menggunakan dua buah cawan atau cangkir besar kemudian  untuk mencampur larutan teh dan susunya. agak susah menjelaskan nya dengan kata kata, liat videonya saja ya.

Lalu di tanah Jawa ada lagi jenis teh yang tak kalah seram, yakni TEH TUBRUK, Barangkali ini satu satunya jenis teh dengan nama paling sangar. Minum teh kok di tubruk. awalnya dulu saya pun agak bingung dengan jenis teh satu ini, ternyata itu hanya istilah untuk penyajian teh yang daunnya tidak disaring alias langsung dituang dengan air panas, meminum teh dengan sensasi mengunyah serbuk serbuknya yang tidak larut ke dalam air. Memang agak repot bagi yang tidak terbiasa.

Falsafah Sejumput Teh


Teh hanya akan bereaksi maksimal dalam air panas, dia mewakili sosok orang berilmu yang tak tidak suka pamer pamer, orang sakti sekali yang lebih suka sepi tanpa promosi. Sosok yang ilmunya sudah Wow Tua Sekali tapi berpenampilan biasa saja dan kadangkala cenderung tampil tak menarik. Tapi dia tahu persis kapan waktunya untuk bereaksi, manakala ditubruk oleh panasnya suasana, panasnya kehidupan, dia baru bereaksi. itupun sesuai porsinya, tanpa berlebihan, tapi cukup mewarnai sekitarnya dengan warna baru yang lebih asik untuk dinikmati, walau kadangkala bubuk teh nya sendiri tersaring dan dibuang ke tempat sampah tanpa ikut serta dalam semaraknya suasana baru. Begitulah hidup, kadangkala begitu banyak pahlawan yang tak dihargai bahkan disingkirkan dan begitu banyak pula pecundang yang senantiasa dipuja dan disanjungi. So, selamat minum teh. 

------------------------------------------

Baca Juga



No comments:

Post a Comment