Teh hanya akan bereaksi di air panas |
TEH Berasal dari Cina
Tuntutlah Ilmu walau sampai ke negeri Cina, begitu salah satu bunyi
hadist yang banyak diperdebatkan ke-sahihan-nya. Tapi terlepas dari sahih atau
tidak hadist tersebut, sebenarnya ada apa sih di negeri Cina sehingga sebegitu
menariknya. Dupa, Peradaban maju, Hio, Klenteng, bangunan megah, kapal kapal
dan pelaut tangguh, sutera, ada lagi ?. Ternyata Teh yang biasa kita minum
sehari hari itu juga berasal dari Cina.
Dari
negeri itu pula tradisi minum teh berawal dan berkembang hingga sampai ke
Indonesia, hingga menjadikan Negara kita ini sebagai
salah satu
produsen TEH terbesar ke lima di dunia, hebat bukan, namun
begitu tingkat
konsumsi TEH orang Indonesia baru 0.8 Kg per orang per tahun, jauh dibawah
tingkat konsumsi di TEH di negara lain.
Dari
daerah asalnya di negeri Cina, Teh menyeberang ke Jepang lalu ke Eropa, menyeberangi samudera Atlantik
hingga mencapai benua Amerika. Teh pertama kali masuk ke benua Amerika dibawa
oleh orang Belanda bernama Peter Stuyvensant yang berdagang di New York di
tahun 1650. di sekitar tahun yang sama Teh masuk ke Inggris dan menjadi minuman
yang sangat populer disana dan bahkan dapat dikatakan sebagai minuman nasional
masyarakat Inggris.
TEH masuk ke Indonesia di abad ke 17
Pohon
teh (Camellia sinensis) pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji
teh (diduga teh sinensis) dari Jepang yang dibawa oleh seorang berkebangsaan
Jerman bernama Andreas Cleyer, dan ditanam sebagai tanaman hias di Batavia. F.
Valentijn, seorang rahib, juga melaporkan tahun 1694, bahwa ia melihat tanaman
teh sinensis di halaman rumah gubernur jenderal VOC, Camphuys, di Batavia.
Pada
abad ke-18 mulai berdiri pabrik-pabrik pengolahan (pengemasan) teh dan didukung
VOC. Setelah berakhirnya pemerintahan Inggris di Nusantara, pemerintah Hindia
Belanda mendirikan Kebun Raya Bogor sebagai kebun botani (1817). Pada tahun
1826 tanaman teh melengkapi koleksi Kebun Raya, diikuti pada tahun 1827 di
Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Dari sini dicoba penanaman teh
dalam skala luas di Wanayasa (Purwakarta) dan lereng Gunung Raung (Banyuwangi)
Karena
percobaan ini dianggap berhasil, mulailah dibangun perkebunan skala besar yang
dipelopori oleh Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson, seorang ahli teh,
pada tahun 1828 di Jawa. Ini terjadi pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal
van den Bosch. Teh pun menjadi salah satu tanaman yang terlibat dalam
Cultuurstelsel. Teh kering olahan dari Jawa tercatat pertama kali diterima di
Amsterdam tahun 1835. Setahun berikutnya, dilakukan swastanisasi perkebunan
teh.
Teh jenis assamica mulai masuk ke Indonesia (Jawa) didatangkan dari Sri
Lanka (Ceylon) pada tahun 1877, dan ditanam oleh R.E. Kerkhoven di kebun
Gambung, Jawa Barat (sekarang menjadi lokasi Pusat Penelitian Teh dan Kina.
Karena sangat cocok dan produksinya lebih tinggi, secara berangsur pertanaman
teh sinensis diganti dengan teh assamica, dan sejak itu pula perkebunan teh di
Indonesia berkembang semakin luas. Pada tahun 1910 mulai dibangun perkebunan
teh pertama di luar Jawa, yaitu di daerah Simalungun, Sumatera Utara.
Minum teh di gelas
somplak
Di Negeri Sakura (Jepang) sana minum teh merupakan satu tradisi khas di
masa ke kaisaran, bahkan perangkat minum nya pun menggunakan perangkat khusus.
Perangkat minum teh kerajaan tidak boleh ditiru oleh masyarakat kebanyakan dan
itu dianggap sebuah pelanggaran. hanya saja mungkin karena saking pengennya
minum dengan perangkat minum seperti keluarga kaisar, rakyat di Jepang membuat
perangkat minum yang mirip dengan milik kekaisaran hanya saja bagian bawah dari
gelas dan perangkat lain nya itu sengaja di rusak alias di buat somplak, untuk
mengesankan sebagai perangkat minum yang rusak dan tidak sama dengan milik
kekaisaran. Cerdik juga bukan.
Dari Teh Tarik hingga Teh
Tubruk
Di tanah melayu sangat terkenal jenis teh yang disebut TEH TARIK, bukan
berarti teh nya ditarik tarik, ini adalah teh dengan susu, proses pembuatannya
menggunakan dua buah cawan atau cangkir besar kemudian untuk mencampur larutan teh dan susunya. agak
susah menjelaskan nya dengan kata kata, liat videonya saja ya.
Lalu di tanah Jawa ada lagi jenis teh yang tak kalah seram, yakni TEH
TUBRUK, Barangkali ini satu satunya jenis teh dengan nama paling sangar. Minum
teh kok di tubruk. awalnya dulu saya pun agak bingung dengan jenis teh satu
ini, ternyata itu hanya istilah untuk penyajian teh yang daunnya tidak disaring
alias langsung dituang dengan air panas, meminum teh dengan sensasi mengunyah
serbuk serbuknya yang tidak larut ke dalam air. Memang agak repot bagi yang
tidak terbiasa.
Falsafah Sejumput Teh
Teh hanya akan bereaksi maksimal dalam air panas, dia mewakili sosok
orang berilmu yang tak tidak suka pamer pamer, orang sakti sekali yang lebih
suka sepi tanpa promosi. Sosok yang ilmunya sudah Wow Tua Sekali tapi
berpenampilan biasa saja dan kadangkala cenderung tampil tak menarik. Tapi dia
tahu persis kapan waktunya untuk bereaksi, manakala ditubruk oleh panasnya
suasana, panasnya kehidupan, dia baru bereaksi. itupun sesuai porsinya, tanpa
berlebihan, tapi cukup mewarnai sekitarnya dengan warna baru yang lebih asik
untuk dinikmati, walau kadangkala bubuk teh nya sendiri tersaring dan dibuang ke
tempat sampah tanpa ikut serta dalam semaraknya suasana baru. Begitulah hidup,
kadangkala begitu banyak pahlawan yang tak dihargai bahkan disingkirkan dan
begitu banyak pula pecundang yang senantiasa dipuja dan disanjungi. So, selamat
minum teh.
------------------------------------------
Baca Juga
No comments:
Post a Comment