Showing posts with label misteri. Show all posts
Showing posts with label misteri. Show all posts

Monday, August 11, 2014

Ketika Gerhana Jatuh di Mendut

Posisi Candi Borobudur, candi Pawon dan Candi Mendut.

Indonesia memang negeri yang kaya raya dengan peninggalan peradaban masa lalu. Sampai sampai salah satu penulis amerika mengatakan bahwa “jika sorga itu ada dibumi, pastilah ia ada di Indonesia, karena Indonesia adalah sumber peradaban masa lalu. 

Candi Borobudur, Pawon dan Mendut merupakan tiga dari peninggalan peradaban lalu yang terus dikaji oleh para peneliti dan pemerhati sejak pertama ditemukan dan tak pernah usai hingga kini. Tiga candi yang saya sebut itu lokasinya berjejer lurus satu sama lainnya dengan jarak dari Borobudur hingga ke mendut sekitar 3KM dan Candi Pawon ada di tengah tengahnya.

candi Borobudur
Menentukan bagaimana dan siapa sebenarnya pembangun Borobudur dan candi candi lainnya itu saja masih menjadi kontroversi. Ketika menyadari bahwa ketiga candi tersebut dibangun berjejer lurus pun kemudian muncul pertanyaan baru, bila memang sengaja dibangun sejajar, lalu bagaimana para pembangunnya itu menentukan titik koordinat tiga candi tersebut untuk memastikannya benar benar berdiri dalam garis lurus ?.

Candi Pawon
Kemungkingan termudah untuk menarik garis lurus antara beberapa titik adalah dengan melihatnya dari ketinggian. Lalu siapa yang mampu menempatkan dirinya di ketinggian yang cukup di masa itu ? atau alat apa yang mereka gunakan untuk itu ?. Lalu untuk apa dibangun berjejer dalam garis lurus.

Candi Mendut
Ada teori yang menyatakan bahwa pembangunan tiga candi ini berjejer layaknya jejeran Matahari, bulan dan Bumi. Dari segi ukuran bisa jadi Borobudur adalah mataharinya, Pawon sebagai bulan dan Mendut sebagai Bumi, dan kesejajaran itu hanya terjadi di peristiwa gerhana matahari. 

Apa hubungannya tiga candi itu dengan gerhana matahari ?. Hmm bumi akan gelap pada saat peristiwa gerhana matahari total, apa hubungan gelap dengan Candi Mendut. Lalu pertanyaan lanjutannya adalah ; ada apa di Candi Mendut pada saat peristiwa gerhana matahari benar benar terjadi ?.

Thursday, August 7, 2014

Besi Kursani dan Legenda Khurasan

Peta Lokasi Khurasan

Ilmu Kebatinan Besi Kursani

Istilah besi kursani dikenal dalam dunia kebathinan di Nusantara sebagai salah satu jenis ilmu yang beguna bagi pertahanan tubuh. Besi Kursani adalah inti zat besi metafisik yang ada di tubuh eterik manusia. Inti besi ini terletak di telapak kaki manusia. Inti dzat besi metafisik ini berbeda dengan dzat besi fisik yang terkandung dalam darah, namun demikian masih memilik sifat-sifat seperti besi walau terletak dalam tubuh eterik / tubuh energi manusia. Inti besi kursani terletak dalam wadah atau cupu sebesar telur puyuh di telapak kaki kanan di tubuh eterik.

Bagi orang-orang yang belum terbangkitkan inti besi kursani masih tersimpan dalam cupunya dengan baik. Jika cupu dibuka maka zat inti besi kursani mengalir dari telapak kaki menyebar ke seluruh tubuh, meresap ke kulit daging, darah, sumsum dan tulang. Setelah meresap di seluruh tubuh maka sebagian zat besi kursani yang tersisa akan tersimpan di terminal akhirnya di cakra solar plexus (ulu hati). 

Namun demikian inti besi yang ada dalam cupu tidaklah habis, akan terus menerus memproduksi dan mengalirkan Inti besi Kursani ke seluruh tubuh dan menyimpan di terminal cakra solar plexus untuk siap dipakai. Di dalam kajian ilmu batin, Besi kersani ini bangkit ditandai dengan mendenging di telinga.

Kegunaan inti besi kursani yang terbangkit dan mengalir ini adalah: 

1.    Ikhtiar keselamatan atas serang fisik dan metafisik dan kecelakaan. Tubuh akan otomatis terlapisi inti besi ini meminimalkan bahaya cedera dari serangan senjata tajam dan senjata api serta benturan, gesekan, tusukan benda keras saat terjadi kecelakaan. 
2.    Mengencangkan kulit seluruh tubuh terutama kulit muka, membuat muka tampak segar berseri dan muda. Ž
3.    Membongkar dan menghancurkan ilmu kebal orang lain yang pamer dan sombong. 
4.    Menetralkan racun ghaib dalam makanan dan minuman. Bahkan sebelum tersentuh, piring dan gelas yang berisi racun ghaib akan pecah hancur. 
5.    Meningkatkan stamina seksual. ‘
6.    Memancarkan kharisma dan mempercerah pancaran aura tubuh.

Kisah besi kersani di dalam tubuh manusia menurut kajian ilmu batin di Minangkabau adalah sebagai berikut: 

Pada awalnya manusia (Adam) dibuat dari unsur api, angin (udara), air dan tanah. Unsur api menjadi darah, unsur angin menjadi urat, unsur air menjadi tulang dan tanah menjadi daging. Kemudian unsur tersebut dicampur dan dibentuk sebuah patung dan diberi ruh, maka hiduplah patung tersebut dan memiliki nyawa. Lalu untuk membuat Adam kokoh dan kuat, diambillah sedikit tiang arasy yang bernama basi karasani yang ditancapkan dari ubun-ubun sampai ke tulang ekor. Basi kursani ini menyatu bersama tulang punggung pada manusia. Ketika basi karasani ini ditancapkan kepada manusia, Adam berkeringat dan keringat inilah yang berubah menjadi sekalian jenis besi di muka bumi. Jadi dapat dikatakan bahwa besi yang ada di bumi takluk kepada basi karasani. Besi yang ada di muka bumi bisa menjadi lunak, jika kekuatan basi karasani itu dibangkitkan oleh pengamalnya.

Istilah Besi Kursani

Jika melihat dari bahasanya, besi kersani (besi kursani, qursani, khurasani, khursani) mungkin berasal dari kata khurasan atau khorasan, suatu kawasan yang meliputi bagian dari Iran, Afganistan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan. Di kawasan ini dahulunya dihasilkan pedang dengan kualitas besi yang sangat bagus dan kuat. Kekuatan besi inilah yang kemudian diibaratkan menjadi kekuatan batin di dalam tubuh oleh pengamal ilmu batin.

Istilah kuraisani (bahasa Melayu lama untuk kersani) ini juga terdapat di dalam Naskah Melayu tua yang ditemukan di Tanjung Tanah, Kabupaten Kerinci yang berisi tentang undang-undang dari Raja Aditiawarman untuk daerah tersebut.

Legenda Khurasan

Kata Khorasan berasal dari bahasa Persia (Iran) tengah yakni “khwar” yang berarti “matahari” dan “āsān” atau ayan yang berarti “datang”, sehingga Khurasan berarti “Tempat matahari terbit” ada juga yang menyebutnya sebagai “Khwarezm” dari kata Khāvar dan zamīn yang berarti “tanah di timur”.

Sebelum ditaklukkan Islam, daerah Khorasan merupakan daerah bagi para penganut Zoroaster (penyembah api) dan sedikit penganut Budha dan Hindu, sampai kemudian seluruh daerah itu masuk ke dalam wilayah Islam dan dijadikan satu propinsi sebagai propinsi khurasan era Kekhalifahan Umar bin Khattab. 

Di bawah pimpinan komandan perang, Ahnaf bin Qais, pasukan tentara Islam mampu menerobos wilayah itu melalui Isfahan. Dalam perjalanan sejarahnya, daerah khurasan ini sempat ditaklukkan oleh Iskandar Agung pada tahun 330 sebelum masehi. 

Wilayah ini kemudian bergonta ganti penguasa, sampai dikemudian hari terbagi bagi menjadi beberapa negara merdeka (Iran, Afganistan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan). Nama propinsi khurasan sendiri masih dipakai sebagai nama salah satu propinsi di Republik Islam Iran.

Pedang Khurasan

(Pasukan yang membawa) bendera hitam muncul dari Khurasan. Tak ada kekuatan yang mampu menahan laju mereka dan mereka akhirnya akan mencapai Yerusalem, di tempat itulah mereka akan mengibarkan benderanya.’’ (HR. Turmidzi).

Besi dari khurasan memang terkenal bermutu tinggi sejak masa sebelum Islam. Ulama Muslim terkemuka pada abad ke-9 M, Ya'kub Ibnu Ishaq Al-Kindi, dalam bukunya tentang 'Pedang dan Ragam Jenisnya ' secara lengkap menjelaskan tentang teknologi pembuatan pedang. Ia juga mengklasifikasikan beragam jenis besi dan baja untuk membuat pedang. Menurutnya, pedang itu terbuat dari dua jenis besi, yakni alami (yang ditambang) dan tak alami (buatan). Besi alami terbagi menjadi dua, Shaburqan (besi laki - yang sangat keras yang diolah dalam kondisi panas), serta Narmahin (besi perempuan - adalah besi yang lembek tidak dapat diolah dalam kondisi panas).

Pada era kejayaan islam, pedang-pedang yang dibuat pandai besi di dunia islam, besi dan bajanya berasal dari Khurasan, Basrah, Damaskus, Mesir dan Kufah. juga ada yang di impor dari Sarandib (kini wilayah Srilangka). Damaskus (kini menjadi ibukota Suriah) sebagai ibukota pemerintahan islam di masa dinasti Ayyubiyah, sangat terkenal sebagai sentra penghasil pedang paling bermutu. Dan salah satu sumber besi yang digunakan disana adalah besi dari khurasan. Menjadikan damaskus sebagai sentra pengolahan besi dan baja yang begitu termashur.

Salah satu faktor penyebab kekalahan pasukan Tentara Perang Salib dari Eropa ketika bertempur melawan tentara Muslim adalah peralatan tempur. Selain memiliki kuda-kuda yang tangguh di medan perang, pasukan Muslim juga dilengkapi dengan pedang yang mampu membelah manusia dengan satu kali tebasan.

Pedang Damaskus atau sering pula disebut pedang Persia sungguh sangat mengagumkan. Ia mampu memotong sutra yang dijatuhkan dari udara. Tak cuma itu, pedang buatan Damaskus juga sanggup mematahkan bilah pedang lain atau batu tanpa hilang ketajamannya. Alkisah, saat Perang Salib berkecamuk, Raja Richard The Lionheart sempat memamerkan kehebatan pedangnya kepada Salahudin Al-Ayubi panglima pasukan tentara Muslim, dengan penuh arogan Richard menebaskan pedangnya pada se-buah baja. Dalam satu kali tebasan, pedang Richard ‘Berhati Singa’ mampu membelah baja itu.

Salahudin pun tersenyum dan kemudian melemparkan kain sutra ke udara. Lalu, pedang yang disandang nya dihunuskan. Ketika mengenai bilah pedang Salahuddin, kain sutra itu terpotong menjadi dua. Kisah itu menunjukkan betapa pedang yang dibuat peradaban Islam sungguh luar biasa tajamnya. Saat Perang Salib itulah, peradaban Barat mulai mencari rahasia teknologi tempa baja yang dikuasai dunia Islam. Tentara Perang Salib menyebut baja yang hebat dari Damaskus itu dengan sebutan Damascus Steel. Teknologi pengolahan besi dan baja Damaskus kesohor karena mampu menempa dan mengeraskan wootz steel menjadi indah dan lentur.

Dajjal akan Keluar dari Khurasan ?

Dalam salah satu hadist Rosulullah S.A.W disebutkan tentang tempat keluarnya Dajjal berada di wilayah Khurasan. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan Imam Ahmad dimana Rasulullah SAW bersabda;

“Dajjal akan keluar di bumi bagian Timur yang disebut Khurasan. Ia diikuti oleh beberapa kaum yang wajah mereka seperti perisai yang dipukuli.”

Menurut Abu Fatiah Al Adnani dalam bukunya Fitnah dan Petaka Akhir Zaman, Khurasan adalah sebuah makna yang berarti tempat terbit matahari. Ia merupakan negeri yang amat luas meliputi beberapa negeri Persi, Afghanistan, dan Turkistan. Khurasan memanjang ke Asia antara sungai Amudariya sebelah utara serta Timur dan Gunung Hindukus sebelah selatan serta beberapa daerah Persi bagian Barat. Wallohua’lam bisshawab.

Besi dalam Alquran

Besi mendapat tempat yang khusus dalam kitab suci Alquran. Secara khusus, surat ke-57 mengambil nama Al-Hadid yang berarti besi. Kata Al-Hadid diambil dari ayat 25 surat tersebut. Dalam ayat itu, Alquran secara jelas mengungkapkan bahwa besi memiliki kekuatan dan sangat bermanfaat bagi manusia. Dengan besi itu, umat Islam bisa menolong agama Allah.

Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Alkitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya, padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa. (QS Al-Hadid: ayat 25).

Selain itu, Alquran juga menggambarkan proses pengolahan besi. Dalam surat Al-Khafi (gua) ayat 96 Allah SWT berfirman, 

Berilah aku potongan-potongan besi. Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain, Tiuplah (api itu). Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu.

Teknologi pengolahan besi tampaknya telah dikuasai manusia sejak zaman Nabi Daud AS. Hal itu terungkap dalam surat Al- Anbiyaa’ (Nabi-nabi) ayat 80. Dalam surat itu Allah SWT berfirman, 

Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu. Maka, hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).

Fakta lainnya yang menyebutkan pengolahan besi yang telah berkembang di zaman Nabi Daud AS juga dengan diungkapkan dalam surat Saba’ (Kaum Saba) ayat 10. 

Dan sesungguhnya telah Kami berikan ke pada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman), Hai gunung-gunung dan burung-bu rung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud, dan Kami telah melunakkan besi untuknya.

Dalam surat Saba’ ayat 11, Alquran juga memerintahkan dan menjelaskan cara membuat baju besi. 

Buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya, dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan. 

Paling tidak, terdapat sembilan ayat dalam Alquran yang membahas dan menjelaskan tentang besi. 

Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya). (QS An-Nahl: ayat 81).

Wallahua’lam
Cikarang, 5 Agustus 2014

-----------------------------------
Follow akun instagram kami di @masjidinfo |  @masjidinfo.id  | @hendrajailani
------------------------------------

Baca Juga


Wednesday, July 23, 2014

Tanda Tanya di Istana Ratu Boko

Gerbang Istana Ratu Boko
Awalnya komplek istana ini bernama Abhyagiri Wihara kemudian berubah menjadi Keraton Walaing, dan kemudian berubah menjadi komplek istana Ratu Boko terkait dengan Legenda Loro Jonggrang tentang berdiri ‘secara ajaib’-nya Candi Sewu, Candi Prambanan, Keraton Ratu Boko, dan arca Dewi Durga yang ditemukan di dalam candi Prambanan. Rara Jonggrang artinya adalah "gadis langsing".

Situs Ratu Boko adalah situs purbakala yang merupakan kompleks sejumlah sisa bangunan yang berada kira-kira 3 km di sebelah selatan dari komplek Candi Prambanan, 18 km sebelah timur Kota Yogyakarta atau 50 km barat daya Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Situs Ratu Boko terletak di sebuah bukit pada ketinggian 196 meter dari permukaan laut, dengan luas  keseluruhan sekitar 25 ha. Sejarah Istana Ratu Boko memang belum diketahui dengan pasti, sejauh ini sejarah yang ada didasarkan temuan arkeologis dari lokasi dan cerita tutur yang berkembang di masyarakat.


View Ratu Boko in a larger map

Menurut Prasasti Abhayagiri Wihara diperkirakan dari tahun 792 M yang ditemukan dilokasi menyebut seorang tokoh bernama Tejahpurnapane Panamkarana atau Rakai Panangkaran setelah dia mengundurkan diri dari kepemimpinannya untuk berkonsentrasi para bidang religi, serta menyebut suatu kawasan wihara di atas bukit yang dinamakan Abhyagiri Wihara "wihara di bukit yang bebas dari bahaya".

Rakai Panangkaran adalah tokoh yang disebut sebut membangun Candi Borobudur, Candi Sewu serta candi Kalasan semasa ia masih berkuasa. Di dalam sejarah kerajaan Sunda (Pajajaran) disebutkan bahwa Rakai Panangkaran adalah anak dari Sanjaya (Raja Sunda ke 2, sekaligus sebagai raja Kalingga), dia juga merupakan cicit dari Tarusbawa (Raja Pajajaran pertama), dan adik se-ayah dari Tamperan Barmawijaya / Rakeyan Panaraban (Raja Pajajaran ke 3).

Sepeninggal Rakai Panangkaran, komplek yang dibangunnya kemudian berubah menjadi komplek keraton yang dilengkapi dengan benteng pertahanan dimasa pemerintahan Rakai Walaing Pu Kumbayoni dan dikenal sebagai Keraton Walaing. Sedangkan nama ratu Boko sendiri berasal dari legenda Loro Jonggrang yang berkembang di masyarakat setempat secara turun temurun.  Ratu Boko (Raja Bangau) adalah ayah dari Loro Jonggrang.


Di situs istana Ratu Boko ditemukan peninggalan peninggalan yang berhubungan dengan Budha maupun Hindu. Termasuk didalamnya ; Dyani Budha, Stupika, Terakota, plakat perak dan emas yang berisi inkripsi Budha. Namun di lokasi ini juga berdiri candi Hindu dalam ukuran kecil termasuk Yoni dan patung Durga, Ganehsa dan plakat inskipsi tentang Rudra, nama lain dari Dewa Siwa.

Di komplek situs ini juga terdapat jejeran gerbang utama yang masih utuh, dua gua kecil atau ceruk pertapaan, fondasi bangunan istana, ruang paseban, pendopo, pringgitan, keputren, serta kolam kolam penandian. Salah satu kolam yang paling terkenal dan merupakan kolam air suci bagi ummat Hindu yakni Kolam Amerta Mantana.

Cerita lain tentang sejarah Istana Ratu Boko ini muncul dari laporan yayasan turangga seta yang melakukan penelitian berbasis menyan, dan berkesimpulan bahwa sesungguhnya yang dimaksud Ratu Boko tak lain adalah Ratu Balqis, istri dari kanjeng nabi Sulaiman a.s. Dan Candi Borobudur sebenarnya adalah singgasana Ratu Balqis atau Ratu Boko yang dipindahkan dalam waktu kurang dari sekejap mata oleh Asip Bin Barqia dari lokasi aslinya yang kini dikenal sebagai situs Istana Ratu Boko yang tinggal fondasinya saja. Wallohua’lam.
-----------------------------------
Follow akun instagram kami di @masjidinfo |  @masjidinfo.id  | @hendrajailani
------------------------------------

Baca Juga


Thursday, July 17, 2014

Nusa Kambangan, Mengambang atau Mengembang ?

\

Nusa Kambangan adalah pulau di kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Secara harfiah Nusa Kambangan berarti “pulau yang MENGAMBANG”, namun ada juga yang mengatakan bahwa nusa kambangan berarti "pulau bunga-bungaan" dikaitkan dengan keberadaan bunga Wijaya Kusuma yang sejati yang hanya MENGEMBANG di pulau itu ditambah lagi dengan berbagai macam tumbuhan khas ritual budaya Jawa ditanam di sini, sejak era kerajaan Mataram.

Letak pulau Nusa kambangan memang “seakan” mengambang diantara Samudera Indonesia disebelah selatannya dan Anak Samudera atau Segara Anakan disebelah utaranya. Dongeng geologi mencereritakan bahwa pulau ini terbentuk dari material vulkanik gunung Galunggung di masa lalu yang menumpuk di muara Laguna Segara Anakan.

Nusa Kambangan disebut sebut sebagai pertahanan terahir bagi habitat bunga Wijaya Kesuma. Bunga legenda yang benar benar ada meski sangat langka dan habitat aslinya hanya ada di pulau Nusa Kambangan. Maklumlah karena seluruh pulau Nusa Kambangan sendiri sebenarnya berstatus sebagai cagar alam, meski juga digunakan sebagai area latihan militer. Secara tradisional, penerus dinasti Kesultanan Mataram sering melakukan ritual di pulau ini dan menjadikannya sebagai "hutan ritual".

Pariwisata di Nusa Kambangan mulai dikembangkan oleh pemerintah setempat dengan menawarkan berbagai objek wisata sejarah, wisata alam dan wisata ziarah. Di pulau ini terdapat benteng peninggalan portugis dan VOC, pantai pantai yang indah serta gua alami yang beberapa diantaranya dijadikan objek wisata ruhani, tak kalah menarik juga adalah wisata bahari di segara anakan dan bila anda beruntung anda akan melihat ribuan flamingo yang sedang berimigrasi menyinggahi segara anakan.

Kandungan karst di Nusa Kambangan menjadikan pulau ini juga kaya dengan aneka gua alami. 7 diantaranya sudah pernah dipetakan adalah Gua Ratu, Gua Merah, Gua Putri, Gua Lawa, Gua Pantaw, Gua Simpang Dua dan Gua Tirta Rahayu. 7 gua tersebut rata rata memiliki panjang 200 meter, Gua ratu sepanjang 500 meter dan yang paling panjang adalah gua simpang dua. Sementara gua Tirta Rahayu memiliki lorong yang dipenuhi air dari mata air yang menyambung dengan gua Sendang Putri. Sumber air yang serupa juga terdapat di gua Simpang Dua.

Selain itu masih ada lagi Gua Beji, Gua Karang Belah, Gua Pancing, Gua Air, Gua Ular, Gua Pasir, Gua, Sodong, Gua Batu Gantung, Gua Landak, Gua Raja Naga, Gua Naga raja, Gua Kunci, Gua Sumur Guling, Gua Batu Segitiga gua Sendang Putri, Gua Tutul dan lain-nya. Dari begitu banyak gua yang ada di Nusa Kambangan beberapa diantaranya telah dijadikan objek wisata diantaranya adalah Gua Ratu, Gua Putri, Gua Masigit Sela dan Gua Bendung (lebih populer disebut Gua Maria). 

Status pulau Nusa Kambangan sendiri meski secara administratif berada di dalam wilayah kabupaten Cilacap, provinsi Jawa Tengah namun hingga kini pulau tersebut merupakan milik Departemen Hukum dan HAM. Itu sebabnya Nusa Kambangan selalu saja di identikkan sebagai pulau penjara, padahal hanya dibagian tengah pulau saja yang dijadikan lokasi berdirinya 9 komplek penjara disana dan dari 9 penjara itu hanya empat saja yakni LP Batu (dibangun 1925), LP Besi (dibangun 1929), LP Kembang Kuning (tahun 1950), dan LP Permisan (tertua, dibangun 1908). Lima lainnya, yaitu Nirbaya, Karang Tengah, Limus Buntu, Karang Anyar, dan Gleger, telah ditutup.**

-----------------------------------
Follow akun instagram kami di @masjidinfo |  @masjidinfo.id  | @hendrajailani
------------------------------------

Baca Juga



Thursday, May 30, 2013

Ada Telapak Kaki Nabi Adam di Puncak Gunung di Sri Lanka, Betul Kah ?

::: Di Puncak gunung ini ada satu jejak telapak kaki ukuran besar, konon itu adalah jejak telapak kaki Nabi Adam pada saat Beliau pertama kali tiba di bumi :::
Di gunung Adam Peak di Sri Lanka, terdapat sebuah jejak telapak kaki berukuran sangat besar (180 cm).  Kini dicetak di atas batu safir berukuran besar, dikeramatkan oleh pemeluk Hindu, Budha, Kristen dan Islam sekaligus oleh suku asli Sri Lanka. Tapi ? Jangan tanya padaku sebenarnya itu jejak kaki siapa ? karena akupun tak tahu.

Iseng iseng ku ukur telapak kakiku, panjangnya 24cm, tinggiku 165cm. Jejak kaki di puncak gunung itu 7.5 kali lebih panjang dari tapak kakiku. Jadi siapapun pemilik jejak kaki itu semestinya memiliki tinggi paling tidak 12.4 meter. Wow, nggak butuh tangga lagi untuk betulin antene tivi di atas genteng yang mlintir ketiup angin.


Menjulang tinggi 2243 meter dari permukaan laut, Adam’s Peak begitu orang menyebut nama tempat ini. Disebut Adam’s Peak karena konon katanya Jejak Telapak kaki di puncak gunung inia dalah bekas telapak kaki Nabi Adam. Konon juga ketika Nabi Adam di usir dari surga ke dunia beliau di tempatkan di puncak gunung ini karena letaknya yang paling dekat dan paling mirip dengan sorga (iya kah ?). 

Tuhan juga menghukum nabi Adam harus bediri dengan satu kaki di puncak gunung itu sebagai bentuk penebusan dosa. Karenanya kemudian bekas telapak kakinya membekas disana, dan hanya sebelah bukan sepasang.

::: berselimut kabut di ketinggian, puncak gunung ini menyimpan misteri ribuan tahun::

Suku Veddas menyebutnya sebagai Samanal Kanda, saman merupakan salah satu dari empat dewa penjaga pulau. Dan secara tradisi turun temurun gunung ini merupakan gunung suci yang dipuja oleh suku Veddass. Suku Veddas meski merupakan suku asli pedalaman Sri Lanka tapi jumlah mereka sangat sedikit. 

Suku Shinhala menyebutnya Sri Pada (tapak kaki suci). Tradisi kuno orang Shinhala (suku terbesar Sri Lanka) menyebut gunung ini sebagai gunung yang agung “jarak dari sana ke surga hanya empat puluh mil, dan suara percikan air pancuran surga terdengar di tempat ini”. 

::: Di puncak yang sempit ini, ummat dari berbagai agama harus sabar mengantri untuk sekedar melihat jejak kaki ukuran raksasa tersebut, pada musim kunjungan wisata yang ramai pengunjung 

::: Di puncak yang sempit ini, ummat dari berbagai agama harus sabar mengantri untuk sekedar melihat jejak kaki ukuran raksasa tersebut, pada musim kunjungan wisata yang ramai pengunjung 

Ummat Hindu menyebutnya Sivan Adi Padham, karena menurut tradisi Hindu tempat itu merupakan tempat Dewa Siwa menarikan sebuah tarian kreatif dan meninggalkan jejak telapak kaki berukuran raksasa tersebut.

Menurut ummat Budha, jejak kaki itu sudah eksis sejak tahun 300 sebelum masehi, sebenarnya jejak telapak kaki yang asli berada dibawah jejak telapak kaki yang ada sekarang. Jejak kaki itu Merupakan peninggalan Budha Gautama dalam kunjungannya yang ke tiga dan terahir kalinya ke Sri Lanka.

::: Seorang pendeta Budha di Adam's Peak :::

Ketika Portugis yang beragama Kristen menduduki Sri Lanka di abad ke 16 mereka mengklaim jejak kaki itu adalah jejak kaki Saint Thomas yang menurut legenda merupakan orang pertama yang membawa ajaran Kristen ke Sri Lanka. 

Jadi ? sebenarnya itu bekas jejak kaki siapa ?.